Kabar Pusri

Gas Butuh Dukungan Pemerintah

09 February 2010

PALEMBANG – Swasembada dan ketahanan pangan yang diemban PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memerlukan dukungan penuh pemerintah. Pasalnya, produksi pupuk untuk memenuhi kebutuhan pokok terancam mandek. Karena, pasokan gas yang belum pasti. “Ini menjadi permasalahan kami yang harus segera dipecahkan,” ujar Direktur Utama PT. Pusri, Dadang Heru Kodri pada acara sosialisasi  “Pusri Jurnalistik Award 50th,” kemarin (8/2).

Dadang mengungkapkan, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan bermacam cara. Namun yang paling pokok menyangkut dua hal, waktu dan dana. Gas, jelas dia, sebagai komponen pembuatan pupuk selain air dan udara sebenarnya bisa diganti dengan batubara. Bahkan lebih efisien. ”Kita bisa mengubahnya. Namun itulah tadi, perlu waktu dan dana yang sangat besar,” ujarnya.

Untuk merevolusi bahan baku tersebut, Pusri harus merogoh kocek hingga US$ 250 ribu. Tetapi jika itu terealisasi, kata Dadang. Multiplayer efeknya lebih panjang. Terutama menghadang Cina dalam perdagangan bebas ASEAN-Cina (ACFTA). ”Mereka (Cina) bahan baku pabrik amoniak dan ureanya sudah menggunakan batubara. Bahkan sudah bisa mengubah langsung coal menjadi gas, bukan lagi metan dan liquid. Kita juga harus bisa bersaing untuk menjaga ketahanan pangan,” tuturnya.

Bagaimana dengan pasokan gas Sumsel? Ternyata provinsi ini justru lebih banyak menjualnya ke pihak lain. Bahkan ke negara tetangga Singapura. Padahal seharusnya Pusri sebagai perusahaan yang berlokasi di Palembang harusnya lebih banyak dipasok (terpenuhi). Pusri sendiri, saat ini berusaha mencari alternatif gas, seperti berencana membelinya dari Senoro. “Makanya kami menunggu kebijakan pemerintah. Paling tidak gas lokal bisa mengalir lebih banyak ke kita. Sehingga produksi pupuk kita bisa lancar.”

Sementara, Jurnalistik Award yang digelar Pusri hingga 15 Maret 2010 sebagai apresiasi perusahaan pupuk terbesar untuk para jurnalis. Juga sebagai peringatan usia Pusri 50 tahun pada 2009 lalu. “Lomba penulisan artikel dan feature kami gelar terkait dengan peran dan pengabdian Pusri di dunia industri pupuk dan swasembada pangan di Indonesia. Sebab, secara langsung maupun tidak langsung keberadaan produk Pusri dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang pada akhirnya mendukung swasembada dan ketahanan Pangan Nasional.”

Pusri Jurnalistik Award, jelasnya menyediakan hadiah berupa plakat dan uang tunai Rp 36 juta untuk 6 orang pemenang. Tema yang diambil yakni “Setengah Abad Pusri Membangun Negeri” dengan lima sub tema. (mg14).

Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ