Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
06 May 2025
06 May 2025
06 May 2025
Direktur Utama PT Pusri Musthofa mengungkapkan selama 2014 PT Pupuk Sriwidjaja telah mengukir prestasi di beberapa bidang. Ia mengatakan diantaranya adalah meraih peringkat Proper Hijau dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kemudian mendapat penghargaan industri hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian dan penghargaan Indonesia Green Award kategori pengembangan keanekaragaman hayati, pengolahan sampah terpadu dan pencegahan polusi.
Di bidang lingkungan hidup prestasi pabrik pupuk tertua di Indonesia tersebut pada Program Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) berhasil meraih peringkat hijau sejak 2011 dan berhasil terus dipertahankan sampai 2014. Tahun 2010 PT Pusri berada pada peringkat Proper Biru bersama dengan tiga industri pupuk lainnya, yaitu PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Gresik dan PT Pupuk Kaltim (PKT).
Menurut Musthofa, masih terkait dengan lingkungan, PT Pusri melalui program CSR telah menanam 1.000 bibit pohon bambu di pondok pesantren (ponpes) Al-Ittifaqiah Indralaya yang berada di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Selain penanaman bibit bambu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Direktur Utama PT Pusri Musthofa dan Ketua Yayasan Islam Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah KH Syamsul Bahri untuk pengembangan tanaman bambu (bambuseae) jenis bambu petung dan ampel.
06 May 2025
06 May 2025
Sementara itu, dalam rangka ulang tahun Pusri ke-55, pihaknya menyelenggarakan serangkaian kegiatan sosial. PT Pusri Palembang menggelar kegiatan bakti sosial dan santunan 1000 anak yatim di 30 panti asuhan di Kota Palembang.
"Hari ini adalah kegiatan jalan sehat dengan jumlah peserta sekitar 12 ribu. Dan peserta ini merupakan masyarakat di lingkungan Pusri. Kami mengharapkan masyarakat bisa merasakan kehadiran Pusri dan berguna untuk masyarakat," ujarnya.
Selain memberikan santunan kepada panti asuhan dan jalan sehat bersama pihaknya juga menggelar donor darah, bagi bibit, dan puncak acara akan dilaksanakan pada 24 Desember mendatang.
"Pada upacara ini nanti kami akan menghadirkan semua pelajar yang mendapat bantuan dari Pusri berupa beasiswa, mulai dari pelajar SD hingga perguruan tinggi," ujarnya. (cr5)
06 May 2025
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Dalam rangka memperingati HUT ke-55, PT Pusri Palembang menggelar kegiatan bakti sosial dan santunan 1000 anak yatim. Kegiatan ini merupakan kerja sama anatara PT Pusri dengan Persatuan Istri Karyawan Pusri (PIKPP), dan Yayasan Amal Zakat Pusri (Yaszri).
"Ini merupakan rangkaian ulang tahun Pusri ke-55. Dan hari ini merupakan hari terakhir pembagian bantuan kepada panti asuhan. Santunan ini diberikan kepada 30 panti asuhan yang ada di Palembang," ujar Sulfa Ganie, Manager Humas PT Pusri Palembang, Kamis (18/12).
Sulfa mengatakan santunan yang diberikan berupa tas sekolah, sajadah, dan uang tunai Rp 100 ribu per anak. Sedangkan pengurus panti asuhan mendapatkan santunan berupa uang pembinaan sebesar Rp 500 ribu dan sembako senilai Rp 1 juta.
Panti asuhan yang mendapatkan bantuan PT Pusri ini diantaranya adalah SKM Barokah Jl Dwikora II, panti asuhan Nurul Huda, panti asuhan Doa Ibu di Basuki Rahmat, panti asuhan Peduli Kasih di Dwikora II, dan panti asuhan lainnya di Kota Palembang.
Selain memberikan santunan kepada panti asuhan, pihaknya juga akan menggelar jalan sehat bersama pada 21 Desember mendatang, donor darah, bagi bibit, dan puncak acara akan dilaksanakan pada 24 Desember mendatang.
"Pada upacara ini nanti kami akan menghadirkan semua pelajar yang mendapat bantuan dari Pusri berupa beasiswa, mulai dari pelajar SD hingga perguruan tinggi," ujarnya.
Harapannya dengan batuan ini, Pusri menjadi lebih bermanfaat untuk masyarakat dan keberadaan Pusri dirasakan oleh masyarakat, terutama yang tidak mampu.
Sementara itu, Siti Khadijah yang merupakan pengelolah KSM Barokah ini mengucapkan terima kasih kepada PT Pusri. "Kami merasa sangat terbantu oleh PT Pusri. Semoga ke depannya PT Pusri semakin sukses dan semakin bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.
06 May 2025
Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mulai mengembangkan benih unggulan seiring dengan misi perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk agribisnis.
Salah satu benih unggulan yang dikembangkan perseroan, yaitu benih jagung varietas Bima 16 yang merupakan benih asli hibrida (F1).
Direktur Teknik & Pengembangan Pusri Benny Haryoso mengatakan pengembangan benih dengan merek dagang Pusri Seed itu juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani di Sumsel.
"Selama ini, petani jagung Sumsel mendapat benih dari luar, seperti dari Pulau Jawa. Pengembangan benih yang kami lakukan juga untuk memudahkan petani jagung di sini," katanya saat launching Pusri Seed dan penyerahan 1.000 bibit hortikultura, Rabu (17/12/2014).
Apalagi, lanjut Benny, petani sulit mendapat benih asli hibrida karena tergolong sulit dan langka, sehingga banyak petani yang menggunakan benih turunan (F2 atau F3) yang produktivitasnya rendah.
Pusri Seed itu sendiri dikembangkan di Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin. Ke depannya, perseroan akan membuat demplot khusus varietas Bima 16 sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari tanaman jagung petani.
Menurut dia, Pusri Seed Bima 16 memiliki beberapa keunggulan, salah satunya tahan terhadap penyakit dan memiliki produktivitas yang tinggi.
"Varietas ini telah diuji multilokasi dan menunjukkan rata-rata produktivitas 10,9 ton per hektare. Bima 16 bahkan berpotensi menghasilkan jagung hingga 12,4 ton per ha," paparnya.
Benny menambahkan perusahaan menargetkan Sumsel dapat swasembada jagung dalam kurun 3 tahun mendatang. "Sebetulnya selain jagung, kami sudah mengembangkan benih cabai, padi dan sawit," lanjutnya.
Dalam peluncuran Pusri Seed, direksi juga melakukan penanaman pohon di area green barrier Pusri.
sumber: http://industri.bisnis.com
Dinda Wulandari
06 May 2025
06 May 2025
06 May 2025
PALEMBANG – Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Provinsi Sumsel jalan cepat. Belum juga dilantik, kepengurusan baru periode 2014-2018 dibawah pimpinan H Saifudin Aswari Rivai (Bupati Lahat) sudah jalankan program jangka pendek. Event pertamanya, Pusri Cup I 2014 di Sasana Tinju PT Pusri, 26-30 Desember nanti.
Menurut ketua panitia pelaksana, Sulfa Ganie, sebanyak 100 petinju akan naik ring. Mereka dari Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), seperti Jambi, Lampung, Bangka Belitung (Babel), Bengkulu, dan tuan rumah Sumsel.
“Dari Bangka dan Jambi, sudah konfirmasi menyatakan ikut. Untuk Lampung, masih menunggu surat undangan resmi. Pendaftaran awal tahap pertama, 2-10 Desember, termasuk penyampaian entry by name. Peserta terbanyak tuan rumah, sekitar 65 petinju yang tersebar di 8 daerah, diantaranya Palembang, Lubuklinggau, Musi Banyuasin, dan Prabumulih,” ujar Sulfa usai rapat persiapan di BPOK PT Pusri, kemarin sore (1/12).
Menurut Ketua Harian Pertina Sumsel itu, panitia akan ditarungkan 10 kelas. Putra 6 kategori, meliputi 46 kg, 49 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, dan 64 kg. Sementara putri, tandingkan kelas 48 kg, 51 kg, 54 kg, dan 57 kg. “Sistem penilaian kami manual,” tandas Manajer Humas PT Pusri tersebut.
Sementara itu, Revolusi Hutabarat, Sekretaris Pertina Sumsel menambahkan, Pusri Cup I dimaksudkan untuk menambah jam terbang. “Juga sebagai ajang pemanasan para petinju kami jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Sumsel, Mei 2015, di Lubuklinggau. Dari sini, kami bisa melakukan pemetaan atlet. Karena untuk Porprov, setiap kelas minimal diikuti 5 atlet. Kami mau tahu kelas apa saja di daerah punya petinju. Jangan sampai diperlombakan namun hanya dua kelas. Kalau bisa, banyak,” timpal mantan petinju nasional ini.
Meski persiapan sangat mepet, Revolusi tetap optimis pelaksanaan bisa berjalan sesuai rencana. “Untuk anggaran, memang tidak banyak. Namun, kami tetap akan berusaha maksimal berkat dukungan ketua Pertina Sumsel, (Saifudin Aswari Rivai) dan Direktur PT Pusri. Event ini kami laksanakan untuk meriahkan HUT PT Pusri, (24/12),” tukasnya.(cj11/ion/ce4)
06 May 2025
JAKARTA, RP – PT Pupuk Sriwidjaja tengah melakukan pengembangan usaha dengan membangun satu pabrik pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor dan kalium atau NPK. Pusri yang berkantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan ini selama ini hanya fokus memproduksi pupuk urea dan amonia.
Manajer Hubungan Masyarakat Pusri Sulfa Ganie mengatakan, perusahaan pelat merah di bidang industry pupuk ini kini berupaya melakukan pengembangan kegiatan usaha dengan membangun satu unit pabrik pupuk NPK dalam kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun. Manajemen perusahaan, kata dia, beruapa terus melakukan pengembangan kegiatan usaha untuk meningkatkan daya saing perusahaan serta menigkatkan pendapatan. Sehingga dapat berkembang lebih besar dan kesejahteraan karyawan terjamin.
“Selain mengembangkan kegiatan usaha, kami pun terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas produksi pupuk urea. Khusus peningkatan kapasitas produksi pupuk urea yang menajdi bisnis utama Pusri,” ungkap Sulfa dalam rilis yang diterima koran ini, pada Selasa (2/12).
Pusri, lanjut Sulfa, secara bertahap memprogramkan proyek revitalisasi empat pabrik yang dimiliki sekarang ini yang usianya sudah tua, atau diatas 36 tahun dan kurang efisien. “Saat ini sedang dilaksanakan proyek revitalisasi atau penggantian satu pabrik dari empat pabrik pupuk yang kondisinya paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun tahun 1974,” tulisnya.
Proyek revitalisasi pabrik yang telah dilakukan sejak pertengahan 2013 itu, kata dia, saat ini telah mencapai sekitar 70 persen. Diharapkan semua kegiatan pembangunan pabrik baru, yakni pabrik pupuk NPK dan pupuk urea bisa selesai sesuai target.
“Berdasarkan perkembangan pembangunan pabrik pupuk NPK dan pabrik urea proyek revitalisasi itu, diprediksi bisa selesai sesuai target, yakni akhir 2015. Sehingga sudah mulai melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan petani dalam negeri, terutama di sembilan rayon provinsi, meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta ekspor.” Pungkasnya.(ers/jpnn)
06 May 2025
PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) terus melakukan pembangunan usaha. Salah satunya, dengan membangun satu pabrik pupuk majemuk yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK). “Kami selama ini hanya fokus memproduksi pupuk urea dan amonia, kini berupaya melakukan pengembangan kegiatan usaha dengan membangun satu unit pabrik pupuk NPK dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri Sulfa Ghanie, kemarin.
Dia menjelaskan, manajemen perusahaan berupaya terus melakukan pengembangan kegiatan usaha. Langkah tersebut untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan pendapatan, sehingga kesejahteraan karyawan terjamin.“Selain mengembangkan kegiatan usaha, perseroan juga terus berupaya melakukan peningkatan kapasitas produksi pupuk urea,” ujar Sulfa.
Khusus peningkatan kapasitas produksi pupuk urea yang menjadi bisnis utama PT Pusri, pihaknya secara bertahap memprogramkan proyek revitalisasi empat pabrik yang dimiliki sekarang ini yang usianya sudah tua. Menurutnya, pabrik-pabrik tersebut sudah berumur di atas 36 tahun dan kurang efisien.,“Saat ini sedang dilaksanakan proyek revitalisasi atau penggantian satu pabrik dari empat pabrik pupuk yang kondisinya paling tua, yakni pabrik Pusri II yang dibangun 1974,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Proyek revitalisasi pabrik yang telah dilakukan sejak pertengahan 2013 dan saat ini revitalisasi telah mencapai sekitar 70 persen. Diharapkan semua kegiatan pembangunan pabrik baru yakni pabrik pupuk NPK dan pupuk urea bisa selesai sesuai target. Dia optimis, pada akhir 2015 sudah mulai melakukan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan petani dalam negeri. “Terutama di sembilan rayon provinsi, meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewah Yogyakarta, serta ekspor” katanya.
Proyek revitalisasi pabrik tua yang sedang berjalan sekarang ini dikerjakan oleh konsorium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation. Nilai investasi mencapai Rp 7,4 Triliun.
(Rakyat Merdeka)