Kabar Pusri

Stok Pupuk Urea Melimpah di Klaten

16 November 2015

Ketersediaan pupuk urea bersubsidi untuk musim tanam padi (MT )I di kabupaten Klaten, Jawa Tengah, aman, karena dari alokasi 27.800 ton tahun ini hingga Oktober lalu baru terserap sekitar 78% atau 21.687 ton.

 

Sementara itu, Pemkap Kabupaten Klaten telah mengajukan kebutuhan pupuk urea untuk sektor pertanian sebanyak 29.446 ton pada tahun 2016. Jumlah ajuan kebutuhan pupuk itu sesuai rencana definitif kelompok tani ( RDKK ) Klaten.

 

Menghadapi MT I, Ketersediaan pupuk urea cukup aman. Karena itu, petani tidak perlu khawatir. Lihat saja, stok pupuk digudang saat ini masih banyak,”kata Kasi Sarpras Dinas Pertanian Klaten Wahyu Wardana, kemarin.

 

Selain urea, stok pupuk SP-36,ZA,NPK, dan organik juga masih melimpah. Tahun ini, alokasi pupuk SP-36 2.150 ton, ZA 11.350 ton, NPK 13.200 ton, dan organik 8.000 ton. Hingga Oktober, rata-rata baru tersalur 75 %.

 

Petugas gudang PT Pusri Ceper, Sholeh, Membenarkan bahwa stok pupuk urea bersubsidi menjelang MT I masih banyak. ”Hari ini ( kemarin ) posisi stok ada banyak 3.390 ton, ditambah 235 ton yang baru datang,” jelasnya.

 

Di wilayah cirebon, Jawa Barat, PT Pupuk Kujang Cikampek ( PKC ) sudah mempersiapkan stok pupuk untuk petani. Stok pupuk saat ini melimpah.

 

Hal tersebut diucapkan Manager Komunikasi PT PKC Ade Cahya, kemarin.”Kami sudah persiapkan stok hingga gudang lini ketiga atau gudang ditingkat kabupaten,”kata Ade.

 

Dengan penyimpanan gudang di lini ketiga, distribusi pupuk di harapkan bisa lancar karena lebih dekat dengan petani. Saat ini, lanjut Ade, total stok urea tercatat sebanyak 115.409 ton, terdiri dari stok dipabrik 29 ribu ton serta gudang dilini 3 Kabupaten sebanyak 86.409 ton.

 

Selain itu, stok NPK dipabrik sebanyak 850 ton dab digudang lini 3 kabupaten sebanyak 45.126 ton.

Untuk pupuk organik, stok yang ada digudang lini 3 tingkat kabupaten, yaitu sebanyak 4.733 ton.

 

Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, petani di persawahan Manikin, Kecamatan Kupang Tengah, minta distribusi pupuk tidak terlambat. Adapun diwilayah Banyumas, Jawa Tengah, Bintara Pembina Desa (Babinsa) tetap dilibatkan dalam pengawasan pupuk.( JS/UL/PO/LD/N-2)

 

 

Sumber: Media Indonesia

Report Governance Public Info FAQ