Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

13 May 2025

Jabar tertarik beli jagung asal Banyuasin, didukung program Agro Solution Pusri
Palembang (ANTARA) - Provinsi Jawa Barat tertarik membeli produksi jagung asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 25.000 ton per bulan.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Palembang, Rabu, mengatakan, pembelian ini akan dilakukan BUMD PT Agro Jabar dengan difasilitasi oleh PT Pupuk Sriwidjaja yang memiliki program Agro Solution.
 
“Kebutuhan jagung cukup tinggi, dan kita (Jabar) tidak mampu penuhi sendiri karena lahan sangat terbatas. Itulah saya datang ke Sumsel. Untuk tahap pertama, kami beli jagung dulu,” kata Ridwan Kamil setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Agro Jabar, PT Pusri dan Pemkab Banyuasin.
 
Ia mengatakan nantinya Kabupaten Banyuasin yang memiliki potensi luas lahan akan mengembangkan tanaman jagungnya demi memenuhi kebutuhan Jabar itu.
 
Dalam proses ini, akan dikawal oleh PT Pusri yang memiliki program Agro Solution sehingga capaian produksi sesuai harapan karena dilakukan pemupukan dan teknologi pertanian dengan tepat.
 
Selain Sumsel, Ridwan Kamil juga tak membantah bahwa daerahnya juga mendapatkan tawaran serupa dari daerah lain, seperti Papua. Namun lantaran Sumsel ‘jemput bola’ maka Jabar juga merespon positif.
 
“Ke depan akan dilihat lagi seperti apa, bisa jadi tidak terbatas pada jagung, ada komoditas lain,” kata dia.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan terjalinnya hubungan antara pemproduksi dan pembeli (off-taker) ini merupakan wujud nyata dari program Agro Solution.
 
“Di sinilah peran kami (Pusri), yakni membantu petani untuk langsung menemukan pembelinya,” kata Pusri. luncurkan Agro Solution dampingi petani tingkatkan produksi.
 
Dalam kaitan ini, tentunya Pusri akan melakukan pengawalan mulai dari proses penanaman, pasca panen, hingga pemasaran setelah disepakati bahwa Banyuasin yang menyediakan SDM (petani) dan lahan pertaniannya.
 
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan adanya kolaborasi dari berbagai pihak ini semakin melecut semangat daerahnya untuk meningkatkan sektor pertanian.
 
Dengan luas baku sawah 183.000 Hektare atau menjadi yang terluas di wilayah Sumatera, tentunya Banyuasin menjadi daerah dengan keunggulan sendiri sebagai lumbung pangan di Tanah Air.
 
Apalagi saat ini Banyuasin sudah ditetapkan pemerintah sebagai lokasi program Food Estate (lumbung pangan baru multi komoditas).
 
“Saya sangat sepakat, untuk tahap awal produk jagung dulu. Karena kami sudah mendapatkan arahan dari penyuluh pertanian IPB yang mengatakan untuk IP300 (tanam ketiga) sebaiknya tanaman jagung karena cuaca kurang baik untuk padi,”  kata dia.


Sumber:https://sumsel.antaranews.com/berita/549526/jabar-tertarik-beli-jagung-asal-banyuasin-didukung-program-agro-solution-pusri

Read More
news-1

13 May 2025

Jawa Barat Butuh Pasokan Jagung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Jauh-jauh Datang ke Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagai bentuk dukungan pada program pemerintah, serta wujud inovasi pada kebutuhan petani, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil menghadiri langsung penandatamagan kerja sama PT Pusri dengan PT Agro Jabar.
 
Kerja sama tersebut diberi nama dengan kerja sama Millennial Agrosolution (Minion), yang digelar di Ruang VVIP Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Rabu (2/6/2021).
 
Penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, dengan Direktur Utama PT Agro Jabar, Kurnia Fajar SAP MM. Serta disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil.
 
Dalam jumpa persnya, Ridwan mengatakan, pihaknya banyak membutuhkan suplai pangan dari bermacam komuniti dalam skala besar, berupa jagung.
 
"Kebutuhan jagung di Jawa Barat per bulan kurang lebih mencapai 25.000 ton, yang mana dibutuhkan lahan yang sangat luas. Dimana untuk mencukupi itu, Jawa Barat memiliki keterbatasan lahan," ujar Ridwan.
 
Berdasarkan hal tersebut pula, dirinya hadir ke Sumatera Selatan, dan meminta PT Pusri untuk mensuplai kebutuhan pangan Jawa Barat, yang semakin hari semakin besar peningkatan jumlah penduduknya.
 
Ridwan Kamil juga mengatakan dalam perjanjian kerja sama ini kedua belah pihak antara PT Pusri dan PT Argo Jabar akan mengadopsi konsep petani milenial, yang tengah berproses.
 
"Kita akan objektif, sebagaimana program ini sendiri baru dirilis. Untuk proses minimal kita butuh waktu setahun untuk evaluasi," ujarnya.
 
Sehingga diharapkan dari perjanjian kerja sama ini dapat membuat masyarakat yang turut terlibat dalam program ini, khususnya petani dapat menikmati kesejahteraan merata.
 
Sementara itu PT Agro Jabar sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam mengelola hasil tani generasi millennial di Provinsi Jawa Barat, Sehingga kerja sama ini merupakan kesempatan yang baik bagi Pusri dalam mengelola komunitas Minion.
 
PT Agro Jabar akan menyediakan benih jagung dan offtaker, Bank BJB memfasilitasi permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui PT Agro Jabar, dan Pusri akan menyiapkan teknologi budidaya dan kebutuhan pupuk untuk komunitas Millennial Agrosolution ini.
 
Dikesempatan yang sama, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan agar kerjasama dengan Agro Jabar ini dapat berlanjut bukan hanya di Sumatera Selatan saja, tapi bisa dieskalasi secara nasional.
 
“Melalui kerja sama ini kami berharap akan terbentuk generasi millennial yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam melakukan budidaya ataupun bisnis di bidang pertanian," ujar Tri.
 
Program Millennial Agrosolution ini bertujuan untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian yang memiliki inovasi, gagasan dan kreativitas.
 
 “Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat pada acara penandatanganan kerja sama Millennial Agrosolution pada hari ini.
 
Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar, berkelanjutan, dan mampu mewujdkan ekosistem pertanian yang mandiri untuk mendukung ketahanan pangan nasional”, tutup Tri.


Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2021/06/02/jawa-barat-butuh-pasokan-jagung-gubernur-jawa-barat-ridwan-kamil-jauh-jauh-datang-ke-palembang

 
Read More
news-1

13 May 2025

Luncurkan Program Agrosolusion, PT Pusri Perkuat Ketahanan Pangan Sumsel
KOMPAS.com – PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Agrosolution Bela Negeri dalam acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (28/5/2021).


Adapun program itu merupakan salah satu tahapan transformasi bisnis Pusri dalam melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Khusus di Sumsel, program tersebut bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melalui Pusat Koperasi Angkatan Darat Komando Daerah Militer (Poskopad Kodam) II Sriwijaya.


Kerja sama itu tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada akhir 2020. Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa program Agrosolution Bela Negeri bertujuan membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui penggabungan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan teritorial yang dimiliki oleh TNI AD. “Dengan adanya program itu, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi sangat bermanfaat dalam bidang pertanian,” jelas Tri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).
 
Sebagai informasi, Agrosolution Bela Negeri merupakan salah satu langkah strategis Pusri untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia. Program tersebut, kata Tria, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas di bidang pertanian serta pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian.

Melalui program itu pula, petani yang terlibat akan diberikan pendampingan secara intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, dan akses permodalan. Dengan begitu, program Agrosolution Bela Negeri dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal sehingga kesejahteraan mereka semakin meningkat.

Tria menjelaskan, program itu telah dilaksanakan pada sepuluh titik demonstrasi plot (demplot) yang tersebar di wilayah Sumsel. “Program itu diaplikasikan pada komoditas padi, jagung, dan sawit di lahan binaan (Pusri) seluas 2.357 hektare (ha) dari total lahan 4.156 ha,” kata Tri. Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung meningkatkan potensi pertanian dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.


“Kami juga berharap, ke depan, program Agrosolution dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional,” imbuh Tri. Sebagai informasi, acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Gubernur Sumsel Herman Deru.


Selanjutnya, Panglima Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin Askolani, dan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar. Ada pula Bupati Okan Komering Ulu (OKU) Timur Lanosin, Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo, serta jajaran direksi Pusri dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).


Sumber:https://biz.kompas.com/read/2021/05/31/143735428/luncurkan-program-agrosolusion-pt-pusri-perkuat-ketahanan-pangan-sumsel

 
Read More
news-1

13 May 2025

Agrosolusi Perkuat Ketahan Pangan Dalam Negeri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pusri Palembang, berkomitmen melaksanakan perubahan dan layanan terbaik sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia. Untuk itu, Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui Program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Melalui Program Agrosolution ini, Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agro Solution, Pusri kembali melaksanakan penandatangan nota kesepahaman atau MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
MoU ini dilaksanakan pada acara Kick Off Food Estate "Petani Bela Negeri" yang diselenggarakan di Pemulutan, Ogan Ilir yang dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin, Askolani, Bupati OKI, Iskandar, Bupati OKU Timur, Lanosin, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo pada Jumat (28/5).
 
Tri mengatakan Program Agro Solution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
 
"Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian," ucap Tri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (30/5).
 
Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian. "Hingga saat ini Program Agro Solution Pusri telah kami laksanakan pada 10 titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit," tambah Tri.
 
Tri mengatakan Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
 
"Kami juga berharap kedepannya Program Agro Solution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional," kata Tri.


Sumber:https://www.republika.co.id/berita/qtwyds423/agrosolusi-perkuat-ketahan-pangan-dalam-negeri

Read More
news-1

13 May 2025

Misi Transformasi Bisnis Pusri untuk Kesejahteraan Petani
Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), senantiasa melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi stakeholders. Untuk itu Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui Program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Melalui Program Agrosolution ini, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agrosolution, Pusri kembali melaksanakan MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri, yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
MoU ini dilaksanakan pada acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” yang diselenggarakan di Pemulutan, Ogan Ilir yang dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin, Askolani, Bupati OKI, Iskandar, Bupati OKU Timur, Lanosin, Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo, Jajaran Direksi Pusri serta Unsur Forkopimda Sumsel (28/05).
 
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa Program Agrosolution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
 
“Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian,” jelas Tri dalam keterangannya, Sabtu (29/5/2021).
 
Tingkatkan Kapasitas

Tri menambahkan manfaat dari program ini diantaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.
 
“Hingga saat ini Program Agrosolution Pusri telah kami laksanakan pada 10 (sepuluh) titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha. Serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit,” tambah Tri.
 
Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
 
“Kami juga berharap kedepannya Program Agrosolution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional,” tutup Tri.


Sumber:https://www.liputan6.com/bisnis/read/4569196/misi-transformasi-bisnis-pusri-untuk-kesejahteraan-petani

Read More
news-1

13 May 2025

Pusri Bangun Pabrik Baru di Palembang, Mentan : Negeri Ini Butuh Pupuk yang Baik
Suara.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan ditulis Sabtu (29/5/2021).
 
Ia mengatakan pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras.
 
“Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
 
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun.
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
 
“Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri. (Antara)
 
 
Read More
news-1

13 May 2025

Penuhi Kebutuhan Pupuk, Mentan Dukung Pembangunan Pabrik Baru Pusri III-B
Merdeka.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang. Pabrik ini akan mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
"Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan," kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari Antara, Sabtu (29/5).
 
Dia mengatakan, pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras. "Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor," kata Mentan Syahrul.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
 
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 Triliun per tahun.
 
Pastikan Kecukupan Pasokan
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
 
"Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar," kata Tri. [idr]


Sumber:https://www.merdeka.com/uang/penuhi-kebutuhan-pupuk-mentan-dukung-pembangunan-pabrik-baru-pusri-iii-b.html

Read More
news-1

13 May 2025

Dukung Pabrik Baru Pusri, Mentan SYL: Bisa Diekspor
JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan produksi pupuk nasional, perlu upaya menghadirkan pabrik-pabrik pupuk baru di Indonesia. Langkah itu dilakukan untuk menggantikan pabrik-pabrik yang memang sudah termakan usia sehingga menjadi tidak efisien.
 
Sebagai negara yang mengandalkan sektor pertanian , menjaga bahkan meningkatkan produksi pupuk jelas merupakan sebuah keniscayaan. Apalagi, saat ini sektor pertanian menjadi salah andalan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
 
Data Badan Pusat Statistik mengungkap, sebasar 64,56% PDB pada triwulan I-2021 berasal dari sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan. Di antara sektor yang berkontribusi pada periode itu, hanya sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan positif, menduduki posisi ke-4 setelah infokom.
 
Makanya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama, yakni Pusri III dan Pusri IV.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari Antara, Sabtu (29/5/2021).
 
Mentan menambahkan, pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi juga oleh negara lain yang mengandal sektor pertanian, seperti padi. Jadi, kelebihan produksi pupuk nasional bisa diekspor ke negara-negara itu sehingga dapat menambah penghasilan devisa.
 
“Artinya bisa diekspor, ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Jika kelebihan produksi dua pupuk pabrik baru Pusri bisa diekspor maka akan kian menambah jumlah ekspor pupuk nasional. Sampai dengan 7 April 2020, Pupuk Indonesia telah mengekspor pupuk dan non pupuk dengan volume sebesar 843.072 ton.
 
Produk yang diekspor terdiri dari 556 ton Alumunium Flourida, 187.515 ton Amoniak, 27.500 ton NPK dan 627.501 ton Urea. Jumlah ekspor tersebut meningkat jika dibandingkan tahun lalu,karena memang kebutuhan di pasar internasional sedang tinggi.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh sendiri mengatakan, Pusri merencanakan pabrik baru tersebut akan dimulai pekerjaan konstruksinya pada 2021. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Bagaiman pun ketahanan pangan merupakan salah satu kunci kedaulatan nasional.
 
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik baru juga nantinya bisa lebih efisien karena dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea. Alhasil, dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 triliun per tahun.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri. Selain itu, juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.
 
“Mohon doanya saja, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” kata Tri.


Sumber:https://ekbis.sindonews.com/read/440680/34/dukung-pabrik-baru-pusri-mentan-syl-bisa-diekspor-1622257524

Read More
news-1

13 May 2025

Karena Indonesia Butuh Pupuk yang Baik, Mentan Dukung Pusri Bangun Pabrik Baru
WE Online, Jakarta - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), akan membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV. Hal ini disambut positif oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
 
“Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” kata Mentan Syahrul ketika melakukan kunjungan kerja dengan memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/5/2021).
 
Ia mengatakan pupuk sebenarnya bukan hanya dibutuhkan secara nasional tapi negara lain yang memproduksi beras. “Artinya bisa diekspor ke depannya pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan Pusri merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu.
 
Ia menuturkan jika, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
 
Pabrik ini dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 Triliun per tahun. Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
 
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini anak usaha holding PT Pupuk Indonesia ini telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi.
 
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung.


Sumber:https://www.wartaekonomi.co.id/read343483/karena-indonesia-butuh-pupuk-yang-baik-mentan-dukung-pusri-bangun-pabrik-baru

 
 
Read More
news-1

13 May 2025

Di Hadapan Mentan SYL, Pusri Paparkan Rencana Bangun Pabrik Pupuk Baru
KOMPAS.com – Sebagai salah satu upaya untuk mendorong program ketahanan pangan, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) membangun pabrik baru di Palembang. Pembangunan tersebut juga dilakukan untuk menggantikan pabrik Pusri III dan IV yang sudah berusia 47 tahun sehingga dinilai sudah tidak efisien dan harus ada revitalisasi pabrik. Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan bahwa revitalisasi pabrik dilakukan agar pupuk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. "Dengan semakin baik produksi pupuk dan serangkaian program yang dilakukan untuk ketahanan pangan, diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani,” jelas Tri dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal tersebut dikatakan Tri saat mendampingi Mentan SYL bersama jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) melihat langsung kesiapan Pusri untuk memenuhi pupuk subsidi nasional tersebut, Jumat (28/5/2021). Di hadapan Mentan, ia juga mengatakan, Pusri berkewajiban menyalurakan 230.000 ton pupuk urea dan pupuk Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) bersubsidi ke 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2021. “Terkait kebutuhan petani, Pusri menyediakan pupuk nonsubsidi. Hal ini sejalan dengan kapasitas produksi perusahaan yang harus memenuhi kebutuhan wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) karena ditetapkan sebagai daerah penyangga pangan nasional dalam program food estate,” tambah Tri.
 
Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap perencanaan kebutuhan pupuk melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah mengalami validisasi berjenjang tidak mengalami keterlambatan distribusi di lapangan. Tidak hanya itu, Mentan berharap pula penyaluran pupuk dapat berjalan tepat waktu pada lini satu provinsi, lini dua di kabupaten, dan lini tiga di kecamatan. “Selama ini pengawasan distribusi pupuk subsidi menggunakan kode industri. Nantinya, model pengawasan akan dikembangkan dengan menggunakan barcode sehingga jalurnya jelas dan akan terus disempurnakan,” tambahnya. Permintaan pupuk subsidi, lanjut Syahrul, mencapai 24 juta ton. Maka dari itu, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pusri berusaha untuk tetap memenuhi permintaan itu, walau kemampuan negara baru bisa memenuhi 9 juta ton. “Oleh karena itu, tidak semua harus menggunakan pupuk subsidi. Pemerintah sudah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan sebagai pembiayaan usaha tani dan digunakan untuk keperluan pupuk,” ungkapnya. Sebagai informasi, pada 2020, nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet KUR di sektor pertanian hanya 0.6 persen dari total nilai pinjaman KUR. Hal ini menegaskan bahwa pengembalian dana pinjaman KUR cukup sehat bagi sektor perbankan.


Sumber:https://money.kompas.com/read/2021/05/29/141201326/di-hadapan-mentan-syl-pusri-paparkan-rencana-bangun-pabrik-pupuk-baru

 
Read More
news-1

13 May 2025

Pusri Palembang Lakukan Transformasi Bisnis untuk Perkuat Ketahanan Pangan
Merdeka.com - PT Pusri Palembang, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) fokus melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi stakeholders. Ini dilakukan sebagai salah satu langkah strategis perusahaan untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia,
 
Saat ini, Pusri melaksanakan serangkaian tahapan transformasi bisnis, salah satunya melalui program Agrosolution bersama PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
Melalui Program Agrosolution ini, petani yang terlibat diberikan pendampingan intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, akses permodalan dan offtake hasil panen yang dilakukan oleh stakeholder diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani.
 
Sebagai bentuk keseriusan dan meningkatkan keberhasilan program Agrosolution, Pusri kembali melaksanakan MoU. Kali ini MoU dilaksanakan bersama TNI AD melalui Poskopad Kodam II Sriwijaya dengan membentuk Program Agrosolution Bela Negeri, yang mana sebelumnya MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian akhir tahun lalu.
 
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa program Agrosolution Bela Negeri ini memiliki tujuan untuk membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui cara menggabung konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan fungsi teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.
 
"Dengan adanya program ini, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan territorial, yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian," jelas Tri.
 
Manfaat Program
 
Tri menambahkan manfaat dari program ini di antaranya meningkatkan kapasitas di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian, serta pendampingan penerapan inovasi teknologi pertanian.
 
"Hingga saat ini Program Agrosolution Pusri telah kami laksanakan pada 10 titik demplot (demonstrasi plot) yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, dengan luas binaan Program Agrosolution yaitu sebesar 2.357 ha dari total keseluruhan sebesar 4.156 ha. Serta diaplikasikan pada komoditas padi, jagung dan sawit," tambah Tri.
 
Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung peningkatan potensi pertanian di Provinsi Selatan dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai Provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.
 
"Kami juga berharap ke depannya Program Agrosolution ini dapat diperluas di seluruh Wilayah Indonesia, guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional," tutup Tri.
 
Read More
news-1

13 May 2025

Kunjungi Pusri, Mentan Pastikan Kecukupan Pupuk Nasional
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh dan jajarannya meninjau pabrik dan gudang pupuk di komplek PT Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/5).
 
Mentan Syahrul melihat langsung kesiapan Pusri dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk subsidi nasional. "Kita berharap perencanaan kebutuhan pupuk melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah mengalami validisasi berjenjang sesuai dan tidak mengalami keterlambatan di lapangan," kata Mentan.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan pada Tahun 2021, Pusri berkewajiban menyalurkan 230 ribu ton pupuk urea dan NPK bersubsidi ke 17 Kabupaten/kota di Sumsel. Terkait kebutuhan petani, Pusri juga menyediakan pupuk nonsubsidi dimana kapasitas produksi perusahaan akan memenuhi kebutuhan di Sumsel yang saat ini ditetapkan sebagai daerah penyangga panggan nasional dalam Program Food Estate.
 
Lebih lanjut Tri menyampaikan sebagai salah satu upaya mendorong program ketahanan pangan, Pusri akan membangun pabrik baru di Palembang menggantikan Pabrik Pusri III dan IV yang sudah berusia 47 tahun yg dinilai sudah tidak efisien sehingga harus ada revitalisasi Pabrik.
 
"Dengan semakin baik produksi pupuk dan serangkaian program yg dilakukan untuk ketahanan pangan, hal ini diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani" ujar Tri.
 
Mentan meninjau pabrik PT Pusri Palembang, dan mengharapkan mudah-mudahan penyaluran pupuk dapat tepat waktu di lini satu, di propinsi, lini dua di kabupaten dan lini tiga di kecamatan dan seterusnya.
 
Menurut Mentan SYL, selama ini pengawasan distribusi pupuk subsidi menggunakan kode industri, ke depan model pengawasan akan dikembangkan dengan menggunakan barcode sehingga jalurnya jelas dan ini akan terus disempurnakan.
 
Permintaan pupuk subsidi kurang lebih mencapai 24 juta ton. Dan kita tetap berusaha untuk meningkatkan walaupun kemampuan negara baru bisa memenuhi 9 juta ton.
 
"Oleh karena itu, tidak semua harus menggunakan pupuk subsidi. Pemerintah sudah menyediakan kredit usaha rakyat (KUR) yang bisa dimanfaatkan sebagai pembiayaan usaha tani yang bisa digunakan untuk keperluan pupuk," ungkapnya.
 
Sebagai informasi, nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet KUR di sektor pertanian tahun 2020 hanya 0.6 persen dari total nilai pinjaman KUR. Hal ini menegaskan bahwa pengembalian dana pinjaman KUR cukup sehat bagi sektor perbankan.
 
Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ