Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

06 May 2025

PT Pupuk Indonesia Menyiapkan Pupuk Sebanyak 18.482 Ton untuk Kebutuhan Musim Tanam di Sumsel
PALEMBANG - Stok pupuk subsidi di wilayah Sumatera Selatan disiapkan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) mencapai sejumlah 18.482 ton guna mencukupi kebutuhan musim tanam pada Oktober 2021-Maret 2022.
 
Jambak, VP Sales Region 2 PT Pupuk Indonesia, di Palembang, Rabu, mengatakan, jumlah stok pupuk subsidi yang berada di lini III atau gudang distributor ini setara 141 persen dari stok minimum ketentuan pemerintah.
 
"Stok pupuk subsidi ini juga mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan," kata Jambak.
 
Dari total stok pupuk subsidi yang mencapai 18.482 ton itu, terdiri atas pupuk Urea 9.020 ton, NPK Phonska 6.506 ton, SP-36 822 ton, ZA 675 ton dan Organik 1.459 ton.
Penyaluran Pupuk Subsidi hingga Oktober 2021
 
Sementara untuk realisasi penyaluran pupuk subsidi, Jambak mengatakan bahwa sudah mencapai 197.922 ton hingga 18 Oktober 2021. Jumlah tersebut berasal dari pupuk Urea, NPK, SP-36, ZA, dan Organik.
 
Lebih lanjut Jambak menyebutkan bahwa untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.
 
Persyaratan itu, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektare, menyusun dan menginput Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.
 
Apabila belum memiliki Kartu Tani, petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara manual, dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas pertanian setempat, ujar dia.
 
Sebagai produsen, lanjut Jambak, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
 
Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2021 Berdasarkan Permentan
 
Pada 2021, alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.
 
Sedangkan untuk jumlah penyalurannya ke berbagai daerah, kami berpedoman pada Surat Keputusan (SK) dari dinas pertanian tingkat provinsi dan kabupaten.
 
Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.
 
Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas, diantaranya 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor dengan kapasitas 2,7 juta ton, serta memiliki jaringan 1.200 distributor dengan 29.000 lebih kios resmi.
 
Selain internal perusahaan, Jambak menyebutkan bahwa penyaluran pupuk subsidi juga diawasi oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) hingga aparat penegak hukum.


Sumber:https://sumsel.voi.id/aktual/96365/pt-pupuk-indonesia-menyiapkan-pupuk-sebanyak-18482-ton-untuk-kebutuhan-musim-tanam-di-sumsel

Read More
news-1

06 May 2025

Pupuk Indonesia siapkan pupuk subsidi 18.482 ton di Sumsel
“Stok pupuk subsidi ini juga mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan”
 
Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk subsidi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak 18.482 ton untuk memenuhi musim tanam Oktober 2021-Maret 2022.
 
VP Sales Region 2 PT Pupuk Indonesia, Jambak di Palembang, Rabu, mengatakan, jumlah stok pupuk subsidi yang berada di lini III atau gudang distributor ini setara 141 persen dari stok minimum ketentuan pemerintah.
 
“Stok pupuk subsidi ini juga mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan,” kata Jambak.
 
Dari total stok pupuk subsidi yang mencapai 18.482 ton itu, terdiri atas pupuk Urea 9.020 ton, NPK Phonska 6.506 ton, SP-36 822 ton, ZA 675 ton dan Organik 1.459 ton.
Sementara untuk realisasi penyaluran pupuk subsidi, Jambak mengatakan bahwa sudah mencapai 197.922 ton hingga 18 Oktober 2021. Jumlah tersebut berasal dari pupuk Urea, NPK, SP-36, ZA, dan Organik.
 
Lebih lanjut Jambak menyebutkan bahwa untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.
 
Persyaratan itu, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektare, menyusun dan menginput Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.
 
Apabila belum memiliki Kartu Tani, petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara manual, dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas pertanian setempat, ujar dia.
 
Sebagai produsen, lanjut Jambak, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
 
Pada 2021, alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.
 
Sedangkan untuk jumlah penyalurannya ke berbagai daerah, kami berpedoman pada Surat Keputusan (SK) dari dinas pertanian tingkat provinsi dan kabupaten.
 
Sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.
 
Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas, diantaranya 4 unit pengantongan, 6 unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor dengan kapasitas 2,7 juta ton, serta memiliki jaringan 1.200 distributor dengan 29.000 lebih kios resmi.
 
Selain internal perusahaan, Jambak menyebutkan bahwa penyaluran pupuk subsidi juga diawasi oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) hingga aparat penegak hukum.


Sumber: https://www.antaranews.com/berita/2470949/pupuk-indonesia-siapkan-pupuk-subsidi-18482-ton-di-sumsel

Read More
news-1

06 May 2025

Pupuk Indonesia Siapkan 18.482 Ton Pupuk Subsidi di Sumsel
Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk subsidi sebanyak 18.482 ton di Sumatra Selatan untuk musim tanam Oktober 2021—Maret 2022. VP Sales Region 2 Pupuk Indonesia Jambak mengatakan stok pupuk subsidi tersebut setara dengan 141% dari stok minimum ketentuan pemerintah. “Stok itu berada di lini III atau gudang distributor dan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama 6 minggu ke depan,” katanya dalam keterangan pers, Rabu (20/10/2021). Jambak memaparkan, dari total stok pupuk subsidi itu, terdiri dari  pupuk urea 9.020 ton, NPK Phonska 6.506 ton, SP-36 822 ton, ZA 675 ton, dan organik 1.459 ton.
 
Sementara untuk realisasi penyaluran pupuk subsidi, dia melanjutkan, sudah mencapai 197.922 ton hingga 18 Oktober 2021. Jumlah tersebut berasal dari semua jenis pupuk. Jambak mengatakan untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Salah satunya, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektare dan menyusun dan menginput Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
 
Selain itu, di wilayah tertentu, petani juga perlu menggunakan Kartu Tani.  “Apabila belum memiliki Kartu Tani, petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara manual, dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas pertanian setempat,” ujarnya.  Sebagai produsen, lanjut Jambak, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.  Di mana pada tahun 2021 alokasi pupuk subsidi, yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020, sebanyak 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.
 
 “Sedangkan untuk jumlah penyalurannya ke berbagai daerah, kami berpedoman pada Surat Keputusan (SK) dari dinas pertanian provinsi dan kabupaten,” jelas Jambak.  Dia menambahkan perusahaan telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS), untuk mengoptimalkan distribusi pupuk. Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.  Dia menerangkan Sistem DPCS Pupuk Indonesia didukung oleh jaringan distribusi yang luas.
 
 Diantaranya empat unit pengantongan, enam unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor dengan kapasitas 2,7 juta ton, serta memiliki jaringan 1.200 distributor dengan 29.000 lebih kios resmi.  “Penyaluran pupuk subsidi juga diawasi oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) hingga aparat penegak hukum,” katanya.


Sumber: https://sumatra.bisnis.com/read/20211020/534/1456330/pupuk-indonesia-siapkan-18482-ton-pupuk-subsidi-di-sumsel

 


Read More
news-1

06 May 2025

Petani Jagung di Lampung Dibikin Bahagia Berkat Pendampingan Program Makmur
INDUSTRY.co.id - Lampung - Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat atau  Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani.
 
Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Tri Wahyudi yqng dikutip INDUSTRY.co.id, Rabu (20/10/2021).
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare.
 
Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber:https://www.industry.co.id/read/95594/petani-jagung-di-lampung-dibikin-bahagia-berkat-pendampingan-program-makmur

Read More
news-1

06 May 2025

Tanam Jagung di Palembang, Agro Jabar – Pusri Tandatangani MOU
AKURATNEWS - PT Agro Jabar – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menandatangani MoU bisnis bertajuk Milenial Agro Solution untuk mengembangkan komoditas jagung menggunakan pupuk buatan Pusri.
 
Diketahui kebutuhan jagung Jabar 25.000 ton per bulan tapi lahan yang dapat ditanami hanya 5.000-10.000 hektare. Dengan MoU ini, nantinya jagung ditanam di Sumsel menggunakan pupuk Pusri. Setelah panen maka akan dipasok ke Jabar.
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyaksikan penandatanganan MoU itu dari ruang VIP Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Kota Palembang, Rabu (2/6/2021). Menurutnya, Pemda Provinsi Jabar bertindak sebagai pembeli jagung.
 
“Kami datang dari Jabar. Membeli kebutuhan kami yang lahannya tidak terpenuhi. Karena menanam dan petaninya di Sumsel pastilah yang kita gunakan pupuk Pusri,” ujarnya usai penandatanganan.
 
Gubernur Ridwan Kamil mengatakan Jabar memerlukan suplai komoditas pangan dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
 
“Jumlah penduduk Jabar sangat banyak ada 50 juta jiwa, tentu saja butuh suplai untuk ketahanan pangan. Makanya kami datang ke Sumsel untuk menyerap hasil produksi di sini,” katanya.
 
Gubernur menilai kerja sama model seperti ini selain meningkatkan produktivitas pertanian juga menambah ketahanan pangan Jabar. Jika komoditas jagung ini berhasil dikembangkan, MoU dengan Pusri dapat diperluas ke komoditas lain.
 
“Tahap satu jagung dulu. Jika lancar, metodenya berhasil kami punya banyak kebutuhan produk pangan lain yang dapat dikerjasamakan,” kata Ridwan Kamil.
 
Jabar memilih Sumsel sebagai lokasi penanaman berbagai komiditas karena tanahnya relatif subur, terutawam kawasan Banyuasin. Tinggal, menurutnya, pengembangan teknologi dan inovasi pertaniannya.
 
“Tinggal kita semua memberdayakannya dengan inovasi dan teknologi agar hidup di desa rezeki kota lalu bisnis mendunia,” sebut Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil.
 
Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh berharap MoU ini sangat menguntungkan petani jagung di Sumsel karena pasti hasil panennya dibeli PT Agro Jabar.
 
“Agro Jabar sebagai offtaker, petani Banyuasin diberdayakan, Pusri mengawal teknologi dan agronomi, kami juga sediakan pupuk. Insyaallah yang terbaik,” ucap Tri. Untuk berbagai komoditas, sebutnya, Sumsel punya lahan mencapai 183.000 hektare.


Sumber: https://akuratnews.com/jabar-tanam-jagung-di-palembang-agro-jabar-pusri-tandatangani-mou/

Read More
news-1

06 May 2025

Erick Pastikan Pendampingan Program Makmur Petani Lampung
“Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani Tanah Air”
 
JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani Tanah Air. Erick mengatakan, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.
 
Erick menilai tidak mungkin pada saat seperti ini berdiri sendiri. Kata Erick, sekarang ini merupakan saat tepat untuk bergotong royong, terlebih Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi.
 
“Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang. Saya terima kasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini,” ujar Erick di Lampung, Sabtu (16/10) lalu.
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani Tanah Air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
“Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40 ribu hektar, 28 ribu petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat,” kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
“Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensupport program Makmur,” kata Tri.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.


Sumber: https://www.harianaceh.co.id/2021/10/17/erick-pastikan-pendampingan-program-makmur-petani-lampung/




Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Ingin Petani tak Lagi Bergantung Pada Pupuk Subsidi
REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG — Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Indonesia (Pusri) Palembang, Tri Wahyudi Saleh menyatakan melalui program Makmur, Pupuk Indonesia akan melakukan pendekatan kepada para petani. Hal itu disampaikannya saat peluncuran Program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung Selatan.
 
Tri Wahyudi mengimbau para petani untuk tidak bergantung pada pupuk bersubsidi. Ia menilai hal tersebut perlu pendekatan dan juga sosialisasi kepada para petani.
 
Ia menambahkan, program Makmur akan menjadi solusi untuk petani agar tidak lagi bergantung pada pupuk bersubsidi.


Sumber: https://www.republika.co.id/berita/r14mrb467/pusri-ingin-petani-tak-lagi-bergantung-pada-pupuk-subsidi

Read More
news-1

06 May 2025

Menteri BUMN: Program Makmur untuk Kurangi Kesenjangan Sosial
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi petani tanah air. Program ini berjalan berkat kolaborasi perusahaan BUMN.
 
Menurutnya, program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi covid-19. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk gotong royong membangun ekonomi, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani.
 
"Covid ini membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang. Saya terima kasih swasta datang, BUMN datang, petani datang, supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," ujar Erick dikutip dari siaran persnya, Minggu, 17 Oktober 2021.
 
Program Makmur menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi. Dengan ekosistem tersebut, sebut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
"Program Makmur ini, kita BUMN fokus utama di 40 ribu hektare, 28 ribu petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, Bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," paparnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, program Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah men-support program Makmur," jelas dia.
 
Sementara itu salah satu petani dari Lampung Utara, Anggoro Kasih mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia, kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Adapun proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dilakukan di atas lahan seluas 30 hektare oleh 30 petani yang tergabung ke dalam Kelompok Tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini didukung oleh Pusri Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, serta PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia Grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan program Makmur seluas 50 ribu hektare.
 
Komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber:https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/RkjWL9GK-menteri-bumn-program-makmur-untuk-kurangi-kesenjangan-sosial?

Read More
news-1

06 May 2025

Erick Thohir Pastikan Petani Lampung Dapatkan Pendampingan dari Program Makmur Pupuk Indonesia
SRIPOKU.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani tanah air.
 
Erick, Sabtu (16/10/2021) mengatakan, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.
 
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," katanya.
 
"Saya terimakasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," tambahnya.
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani tanah air.
 
Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani.
 
Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada penyuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Tri Wahyudi.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya.
 
Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing- masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia.
 
Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://palembang.tribunnews.com/2021/10/17/erick-thohir-pastikan-petani-lampung-dapatkan-pendampingan-dari-program-makmur-pupuk-indonesia?page=2
 
 
 
Read More
news-1

06 May 2025

Program Makmur Integrasikan Petani dengan BUMN, Erick Thohir: Tidak Mungkin Kita Berdiri Sendiri
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen menciptakan ekosistem pertanian terintegrasi melalui Program Makmur, yakni program yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia (Persero).
 
 Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, program itu dilaksanakan untuk menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk nonsubsidi.

"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu Covid-19 ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," tutur Erick dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021). Mantan bos Inter Milan itu menyebutkan, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian. "Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan," ujar Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengklaim, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," tutur dia. Sebagai informasi, Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya. Pada tahun 2021, luas lahan Program Makmur ditarget mencapai 50.000 hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.
 
Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://money.kompas.com/read/2021/10/17/181158626/program-makmur-integrasikan-petani-dengan-bumn-erick-thohir-tidak-mungkin-kita
Read More
news-1

06 May 2025

Erick Pastikan Pendampingan Program Makmur Petani Lampung
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani Tanah Air. Erick mengatakan, program yang memiliki kepanjangan Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini dapat berjalan berkat kolaborasi BUMN.
 
Erick menilai tidak mungkin pada saat seperti ini berdiri sendiri. Kata Erick, sekarang ini merupakan saat tepat untuk bergotong royong, terlebih Covid-19 ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi.
 
"Covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang. Saya terima kasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," ujar Erick di Lampung, Sabtu (16/10) lalu.
 
Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani Tanah Air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian.
 
"Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40 ribu hektar, 28 ribu petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani. Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensupport program Makmur," kata Tri.
 
Sementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk non subsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya. Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.
 
Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.
 
Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektar dan melibatkan 31.596 orang petani.


Sumber: https://www.republika.co.id/berita/r14ch9423/erick-pastikan-pendampingan-program-makmur-petani-lampung

Read More
news-1

06 May 2025

Lewat Program Makmur, 28.000 Petani Dapat Kemudahan Pembiayaan dan Pendampingan
Lewat Program Makmur , 28.000 Petani Dapat Kemudahan Pembiayaan dan Pendampingan Makmur memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi para petani tanah air.
 
"Tidak mungkin pada saat seperti ini, kita berdiri sendiri-sendiri, kita harus gotong royong, apalagi covid ini benar-benar menekan tidak hanya kesehatan kita, tapi juga ekonomi. Lalu covid ini juga membuat kesenjangan sosial, karena itu harus diintervensi supaya ekonominya seimbang," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/10/2021).
 
"Saya terimakasih swasta datang, BUMN datang, petani datang supaya kita sama-sama bergotong royong, dan karena itu kita berinisiasi dengan program Makmur ini," tambahnya.Program Makmur merupakan ekosistem yang sangat bermanfaat bagi para petani tanah air. Pasalnya, di dalam program tersebut sudah menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, hingga jaminan ketersediaan pupuk non subsidi.
 
Dengan ekosistem tersebut, menurut Erick, petani yang tergabung dalam program Makmur mendapat pendampingan yang berdampak positif pada produktivitas dan penghasilan pertanian."Program Makmur ini kita BUMN fokus utama di 40.000 hektar, 28.000 petani. Kalau ini jalan, kita besarkan. Di sini Himbara datang, BNI, BRI, Mandiri untuk pembiayaannya. Lalu PT Pupuk Indonesia melakukan pendampingan, bapak-bapak sama RNI membeli supaya semua ini menjadi ekosistem yang sehat," kata Erick. headtopics.com
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh, mengatakan bahwa di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani.Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung pada program yang diluncurkan Agustus 2021.
 
"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Tri Wahyudi.
 
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.2 dari 2 halamanTingkatkan ProduktivitasSementara itu, Anggoro Kasih, salah satu petani dari Lampung Utara mengungkapkan bahwa penggunaan pupuk nonsubsidi pada program Makmur berhasil meningkatkan produktivitas jagung di lahan taninya.
 
Menurut dia kepastian pasokan pupuk non subsidi serta cara penggunaan dan pendampingan menjadi kunci peningkatan produktivtas pertanian.Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih ini dilakukan di atas lahan seluas 30 hektar oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.
 
Program Makmur di Lampung Selatan ini akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.
 
Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik. Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.


Sumber:https://headtopics.com/id/lewat-program-makmur-28-000-petani-dapat-kemudahan-pembiayaan-dan-pendampingan-22154714

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ