Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

06 May 2025

Pusri Tingkat Kualitas Operator
Palembang, BP
Demi meningkatkan kualitas dan produktivitas, efisiensi, dan keandalan pabrik, PT Pusri mengadakan pelatihan ‘Peningkatan Kompetensi dan Pengetahuan Operator’ Pelatihan itu diikuti 34 peserta operator mulai formen hingga supervisor.

General Manager Operasi PT Pusri Bob Indiarto mengatakan PT Pusri akan mempunyai proyek Pusri IIB yang mebutuhkan tenaga dan operator yang andal. Olek karena itu, PT Pusri membutuhkan Operator yang berkompetensi andal.

Dengan pelatiah ini Bob berharapp peningkatan kompetensi dan pengetahuan operator sehingga menjadi perusahaan pupuk terkemuka tingkat regional. Pelatihan kedua ini bekerja sama dengan ITS (Institut Teknologi Surabaya). Sebelumnya yang pertama dengan Unsri. Selanjutnya nanti dengan IGM, dan ITB.

Menurutnya, saat ini mulai ada kesenjangan karena kemarin ada yang pension dan ini yang baru berarti tidak mampi. Tetapi kemungkina jam terbang yang diperlukan, untuk mempercepat kemampuan mereka menyamai senioritas.

“Ini ‘kan tingkat operatot formen sampai supervisor yang merupakan ujung tombak pabrik. Nantinya operator yang baru, operator lapangan, operator 3, 2 dan 1, per jenjang dan termasuk kita itu ada training seperti itu juga. Untuk IIB butuh sekitar 150 orang diambil dari Pusri 2, 3, 4 dan IB.

Nantinya Pusri II itu amonianya kita matikan, tentunya tidak semua diambil. Untuk operator kita butuh yang bisa dipakai, untuk pematangnya butuh waktu 2 tahun,” Jelasnya.

Cendy Tefiadu, Komandan pelatihan mengatakan, pelatihan peningkatan kompetensi operator ini akan dimulai senin (29/4) sampai Kamis (2/5). “pembicaranya dari dosen ITS yang berjumlah 6 orang, dan 5 jurusan, tehnik elektro, tehnik kimia, tehnik mesinm tehnik fisika, dan tehnik material,” Imbuhnya.
Read More
news-1

06 May 2025

Delapan ABK KM Ayu Diselamatkan ABK Pusri
Palembang, (Antara Sumbar) - Sebanyak delapan anak buah kapal atau ABK Kapal Motor Ayu 128 LCT yang mengalami musibah akibat dihantam ombak besar di Laut Jawa, Rabu pagi, diselamatkan ABK KM Sultan Mahmud Badaruddin II milik PT Pupuk Sriwidjaja.

Kedelapan ABK KM Ayu tersebut dalam kondisi sehat dan diamanan di kapal pengangkut pupuk itu yang sedang dalam pelayaran dari Gresik Surabaya, Jawa Timur menuju Palembang, Sumatera Selatan, kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (PT Pusri) Sulfa Ganie kepada Antara di Palembang, Rabu sore.

Dijelaskannya, kapal PT Pusri KM Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II pada Rabu (1/5) sekitar pukul 05.12 waktu setempat dalam pelayaran dari Gresik Surabaya menuju dermaga kantor pusat pabrik pupuk urea di perairan Sungai Musi Palembang.

Dalam pelayaran tersebut pada posisi di laut Jawa lokasi LS 05-16.513 dan BT 109-52.350 melihat delapan orang mengapung di laut dan membutuhkan pertolongan.

Melihat adanya orang yang membutuhkan pertolongan, Nakhoda menugaskan ABK KM SMB II melakukan evakuasi terhadap orang tersebut yang belakangan diketahui ABK KM Ayu 128 LCT yang mengalami musibah akibat dihantam ombak besar dalam pelayaran menuju Mamuju.

Evakuasi korban kecelakaan kapal itu berlangsung sekitar satu jam, dan semua korban yang terlihat di laut Jawa membutuhkan pertolongan bisa diselamatkan semuanya serta telah dilakukan upaya pemulihan kesehatan oleh ABK kapal Pusri.
Seluruh korban kecelakaan kapal tersebut akan dibawa ke Palembang sesuai dengan rute atau jalur pelayaran kapal.

Kapal pengangkut pupuk PT Pusri yang membawa para korban kecelakaan kapal di laut Jawa itu, diperkirakan tiba di dermaga Pusri Palembag pada Kamis (2/5) sekitar pukul 15.00 WIB.
Setibanya di Kota Palembang, para korban KM Ayu akan dibantu pemeriksaaan kesehatannya di rumah sakit PT Psuri sebelum dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing, ujar Sulfa. (*/jno)
Read More
news-1

06 May 2025

Target Produksi 2 Juta Ton Urea
PALEMBANG, TRIBUN - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi Operator di Auditorium Diklat PT. PUSRI Palembang, -Senin (29/4). Dalam Penelitian yang diikuti oleh 34 Operator Pusri ini dihadirkan sejumlah pemateri yaitu para pakar akademisi yang didatangkan langsung dari Istitut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

GM Operasi PT. PUSRI, Bob Indiarto mengatakan acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para operator yang secara langsung akan berdampak pada produktifitas, efesiensi dan kehandalan pabrik.
Apalgi, PT. Pusri tengah mempersiapkan pengoperasian Pabrik Pusri IIB yang sedang dilakukan pembangunannya. Untuk itu, penting bagi perusahaan untuk mempersiapkan para operatornya.
Lanjutnya, pembangunan pabrik baru tersebut adalah guna meningkatkan produksi pupuk karena dari empat pabrik yang dimiliki pusri saat ini, rata-rata sudah berusia uzur(tua) sehingga kemampuan produksinya tidak begitu maksimal.

Tambah Bob, target produksi PT.Pusri pada 2013 untuk urea sebanyak 2.040.000 ton dan amoniak 1.345.000 ton. Target ini merupakan nomor dua terbesar setelah pupuk Kaltim. "Sedangkan di Triwulan I, pihaknya telah memproduksi urea dengan persentase 104,65 % dari target Triwulan I, sedangkan amoniak 98,6%. Dan itu akan terus kita gejot," paparnya. Diharapkan dengan adanya acara ini berjumlah sekitar 700 orang ini bisa memiliki kompetensi yang handal dan disegani hingga ke luar negeri. "Dulu China, Pakistan,Malaysia dan Bangladesh belajar dari operator kita (pusri.red), sekarang malah pabrik pupuk di China sudah maju dan mampu membuat teknologi yang mutakhir," paparnya.

Selanjutnya dalam pelatihan berikutnya akan didatangkan pula pemateri dari Universitas lain seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dari vendor. "Ini adalah pelatihan yang kedua,sebelumya juga telah ada pelatihan serupa yang dihadiri oleh pemateri dari Universitas Sriwijaya, "jelasnya.(rha)


Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Genjot Ekspor Pupuk Urea Ke Asia
JAKARTA (RP) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan hingga April 2013 telah mengekspor pupuk urea ke beberapa negara di Asia sebanyak 84.233 ton.

“Kegiatan ekspor tersebut akan terus ditingkatkan untuk memperluas pasar. Ini untuk mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru,” kata Manajer Hubungan Masyarakat Pusri Sulfa Ganie.

Menurut dia, saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri. Sebagian lagi dialokasikan untuk memenuhi permintaan luar negeri.

Dengan adanya pembangunan satu pabrik baru, proyek revitalisasi Pusri II B akan menambah produksi 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun pada 2015.

“Melalui perluasan pasar ke luar negeri juga diharapkan semua hasil produksi bisa terserap pasar, sehingga ke depannya perusahaan pupuk ini bisa terus berkembang dengan menambah beberapa pabrik baru lagi,” jelas Ganie.

Dia juga menjelaskan kegiatan ekspor yang dilakukan perusahaan saat ini dijamin tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri. Sebab, sesuai ketentuan tidak akan dilakukan ekspor jika kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi dengan baik.

Stok pupuk urea sekarang mencapai 197.900 ton dengan perincian di tingkat pabrik atau lini I sebanyak 42.500 ton. Sedangkan di lini II dan III atau tingkat gudang di kabupaten/kota serta sentra produksi pertanian 155.400 ton.

Berdasarkan kondisi stok pupuk tersebut, kebutuhan petani di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi wilayah tanggung jawab Pusri dijamin bisa terpenuhi dengan baik.(rmol)
Read More
news-1

06 May 2025

Pusri builds new fertilizer factory
State-owned fertilizer company PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) in Palembang, South Sumatra, has started the construction of a new fertilizer plant worth US$561 million.

The construction project is jointly being carried out by a consortium comprising PT Rekayasa Industri and Toyo Engineering Corporation and is supported by six banks: BCA, BJB, BNI, Mandiri, SumselBabel and UOB Indonesia.

Pusri president director Musthofa said on Monday that construction was due to be completed by 2015. "The new fertilizer factory will hopefully increase the company's daily production capacity to 2,000 tons of ammonium and 2,750 tons of urea," he said.

The ground-breaking ceremony was held on Monday to mark the start of construction on six hectares of land.
Musthofa said the new factory would be powered by a coal-powered electricity plant, enabling it to save up to 17 million metric standard cubic feet per day (mmscfd) of natural gas it normally used on energy.

Meanwhile, State-Owned Enterprises Minister Dahlan Iskan said he appreciated efforts to replace the factory’s energy source from natural gas to coal.

“South Sumatra is a province with the largest amount of coal reserves in Indonesia,” he said.
Dahlan further said that the fertilizer plant had a very strategic position in improving the prosperity of farmers in the country.

“Only farmers who use quality fertilizer can yield quality harvests, which are needed to strengthen national rice reserves,” said Dahlan. (asw/ebf)

Read More
news-1

06 May 2025

Menteri BUMN Resmikan Pembangunan Pabrik Pusri II-B
Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meresmikan pemasangan tiang pancang (ground breaking) pembangunan pabrik Pusri II-B PT Pupuk Pusri bernilai investasi US$561 juta.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faizal Halimi, mengatakan pelaksanaan pemasangan ground breaking pabrik pupuk berkapasitas 990 ribu ton per tahun itu juga disaksikan Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrief, dan Direktur Utama PT Pusri Palembang Musthofa.

Pabrik Pusri II-B yang akan beroperasi pada 2015 ini merupakan pabrik pupuk ramah lingkungan, karena menggunakan teknologi baru dengan konsumsi gas sebesar 25MMBT per tahun, berbeda dengan Pusri 2 gas sebanyak 38MMBT yang menghasilkan 570 ton per tahun.

Pusri 2 yang dibangun tahun 1947 ini merupakan pabrik pupuk tertua di dunia dan masih beroperasi hingga kini. Direktur Utama Pusri Palembang Musthofa mengatakan pembangunan Pusri II-B ini sesuai dengan Inpres Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Pabrik Pupuk, yaitu ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan gas dan energi, serta dalam rangka meningkatkan produksi.

Musthofa menambahkan, Pusri II-B menggunakan tehnologi Ases 21 yang dikembang oleh PT Pusri dan Toyo International dengan pelaksana proyek oleh
PT Rekind dan Toyo Engg Coorp Int. "Dengan pembangunan pabrik Pusri II-B ini maka total produksi Pusri pada 2015 akan menjadi 2,8 juta ton per tahun, naik dari saat ini 2,226 juta ton per tahun," ujar Musthofa.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Holding) Arifin Tasrif mengatakan, investasi pembangunan pabrik Pusri II-B ini sebesar US$561 juta dibiayai konsorsium tujuh bank yaitu, Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, BJB, Bank Sumselbabel, dan UOB Indonesia.

Arifin menambahkan, pembangunan pabrik Pusri II-B ini bagian dari rencana pembangunan empat pabrik pupuk baru, di mana sudah terlaksana sebanyak
dua pabrik yaitu di Kalimantan Timur dan Pustri. Dua lainnya menyusul di Petrokimia Gresik, dan Kujang 1-B. "Dengan pembangunan empat pabrik baru ini akan menghemat energi nasional sekitar 210 juta dolar AS per tahun," ujarnya.

Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel mendukung penuh pembangunan proyek Pusri tersebut. "Proyek ini sekaligus dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk berkotribusi kepada peningkatan produksi pertanian, disamping juga menyerap tenaga kerja," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memuji keberhasilan manajemen Pusri karena memiliki tim yang sangat bagus dalam menjalankan proyek tersebut. Dahlan juga menyebutkan pembangunan pabrik Pusri II-B ini merupakan kebangkitan industri pupuk nasional.

"Sama dengan pabrik gula, dalam revitalisasi industri pupuk yang paling utama diperbaiki adalah manajemen dan sumber daya manusianya. Karena tidak ada gunanya mesin baru, jika manusianya yang tidak baik," tegas Dahlan. (Ant)

Editor: Rina Garmina


Read More
news-1

06 May 2025

Pembangunan Pabrik Baru Pusri Dimulai
TEMPO.CO, Palembang - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meresmikan pembangunan pabrik pupuk Sriwidjaja IIB di Palembang. Pabrik senilai US$ 561 juta ini ditargetkan selesai pada 2015 mendatang. Menurut Dahlan, revitalisasi pabrik ini merupakan salah satu langkah strategis perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menekan pengeluaran.

"Ini suatu keberanian yang berdasar bagi direksi yang berani berinvestasi sekitar Rp 7 triliun untuk proyek revitalisasi pabrik lama," ujar Dahlan Iskan, di Palembang, Senin, 8 April 2013.

Menurut Dahlan, keberadaan pabrik lama atau pabrik Pusri II sudah terbilang uzur sehingga layak untuk diganti dengan pabrik baru. Dia meyakini pabrik baru ini jauh lebih produktif dibandingkan pabrik lama. "Yang lama usianya sudah lebih dari 20 tahun. Makanya saya pikir tepat jika hari ini kita mulai bangun pabrik baru."

Dahlan juga meminta personel yang diberi kepercayaan untuk mengoperasikan pabrik baru harus dapat merawat mesin-mesin itu secara baik agar dapat beroperasi optimal. "Percuma kalau pabrik baru jika orang-orangnya tidak jujur dan kredibel," ujar Dahlan Iskan.

Pabrik Pusri IIB terletak di area pabrik lama di Jalan Mayor Zein, Palembang. Pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 6,012 hektare. Sementara itu, pengerjaannya akan dilakukan oleh konsorsium PT Rekayasa Indusri dan Toyo Engineering Corporation.

Sekretaris perusahaan PT Pusri Palembang Zain Ismed menjelaskan bahwa proyek ini ditargetkan dapat selesai pada tahun 2015 mendatang. Pabrik baru diharapkan dapat menambah angka produksi hingga 2.000 ton amoniak per hari dan 2.750 ton urea per hari. "Kami meyakini produksi akan meningkat dengan biaya yang murah karena didukung oleh teknologi terbaru dan ramah lingkungan," kata Ismed.

Dia menambahkan, pabrik ini menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amoniak dan teknologi aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co licencor untuk pabrik urea. Jika dibanding dengan II B (existing) teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri II dapat menghemat komsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton sebagai bahan baku pabrik.

Sementara itu, menyinggung pendanaan, Zain Ismed memastikan bahwa PT Pusri mendapat sokongan dari dana dari tujuh bank swasta dan BUMN. Mereka adalah BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Jabar Banten, Bank Sumsel Babel, dan UOB Indonesia. "Nilai investasinya senilai US$ 561 juta."

PARLIZA HENDRAWAN

Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Mulai Bangun Pabrik Pupuk Baru Senilai 561 Juta Dolar AS
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah sekitar 20 tahun tidak ada pembangunan pabrik pupuk baru di lingkungan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri). Senin (8/4) dimulai pembangunan pabrik pupuk urea baru dengan nama pabrik Pusri II B.

Ground breaking yang berlokasi di komplek PT Pusri Jl. Mayor Zen, Palembang dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan didampingi Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrif dan Direktur Utama PT Pusri Musthofa.

Menurut Direktur Utama Arifin Tasrif, PT Pupuk Indonesia sebagai holding seluruh BUMN pupuk, di PT Pusri sudah sejak 20 tahun lalu tidak ada pembangunan pabrik pupuk urea yang baru. Pabrik pupuk di PT Pusri yang terakhir dibangun adalah pabrik Pusri I B yang mulau beroperasi 1993.

Musthofa mengatakan, pembangunan pabrik pupuk urea Pusri II B akan menggantikan pabrik Pusri II yang sudah mulai berproduksi sejak 1974. "Pembangunan pabrik ini merupakan salah satu upaya tindak lanjut PT Pusri memenuhi instruksi Presiden No. 2 Tahun 2010 tentang revitalisasi pabrik pupuk," katanya.

Menurut Musthofa pembangunan pabrik pupuk yang direncanakan selesai pada Desember 2015 pendanaannya didukung tujuh bank lokal dan asing dengan skema pembiayaan klub deal. "Nilai proyek Pusri II B adalah sebesar 561 juta dolar AS," ungkapnya.

Pembangunan pabrik Pusri II B di atas lahan seluas 6.012 ha dilakukan konsorsium PT Rekayasa Industri (Rekin) salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia dan Toyo Engineering Corporation. Pabrik baru ini dapat menambah produksi 2000 ton amoniak per hari dan 2750 ton urea perhari.

Musthofa menjelaskan, dalam produksinya pabrik baru ini akan meningkat dengan cost yang murah karena didukung teknologi terbaru dan ramah lingkungan. Pabrik ini menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk pabrik amoniak dan teknologi aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai Co Licencor untuk pabrik urea.

"Jika dibanding dengan Pusri II yang sekarang beroperasi maka teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri II B dapat menghemat komsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton sebagai bahan baku pabrik," katanya menjelaskan.

Sementara Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, "Proyek revitalisasi pabrik merupakan salah satu langkah strategi perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menekan pengeluaran. Ini suatu keberanian yang berdasar bagi direksi yang berani berinvestasi sekitar 7 triliun untuk proyek revitalisasi pabrik lama."

Menurut Dahlan keberadaan pabrik lama atau pabrik Pusri II yang sudah beroperasi sejak 1974 sudah terbilang uzur sehingga layak untuk diganti dengan pabrik baru.

"Pabrik baru ini jauh lebih produkti dibandingkan pabrik lama. Yang lama usianya sudah lebih dari 20 tahun. Makanya saya pikir tepat jika hari ini kita mulai bangun pabrik baru," ujarnya.


Reporter : Maspril Aries
Redaktur : Djibril Muhammad
Read More
news-1

06 May 2025

Gantikan Pabrik Kedua Yang Uzur
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusriakan melakukan groundbreaking pembangunan pabrik IIB dalam waktu dekat. Pembangunan pabrik baru tersebut merupakan rangka revitalisasi fasilitas produksi.

Sekretaris Perusahaan Pusri Zain Ismed mengatakan, pembangunan pabrik IIB akan dimulai pekan depan. “tanggal 18 April kita groundbreaking untuk menggantikan pabrik pusri II yang sudah tua,” katanya di Jakarta, Kemarin.

Pabrik IIB yang ditargetkan mulai berproduksi pada akhir 2015 ini akan memiliki kapasitas produksi urea sebesar satu juta ton tiap tahunny. Jadi mulai 2016, kapasitas produksi anak perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company ini akan menanjak dari 2,2 juta ton per tahun saat ini menjadi 2,8 juta ton setahun.

Selain urea, produk amoniak pun akan dihasilkan tiap harinya sebanyak 2.750 ton, sehingga kapasitas produksi amoniak Pusri yang saat ibi 1,5 juta ton tiap yahun dipastikan akan bertambah.

Menurut Ismed, untuk merealisasikan pembangunan pabrik IIB ini, Pusri harus mengeluarkan modal sekitar 650 juta dollar AS. Selain pembangunan pabrik, dan ini juga untuk membangun fasilitas lain seperti area pergudangan.

Langkah revitalisasi ini, lanjut Ismed sangat diperlukan perusahaan mengingat pabrik Pusri II sudah berusia 38 tahun dengan mesin yang berusia senja membuat produski menjadi tidak efisien.

Ismed mencontohkan, untuk memproduksi 1 ton urea, saat ini pabrik Pusri II membutuhkan pasokan bahan baku gas 38 mmbtu. Nsh dengan pembangunan pabrik baru ini, konsukmsi gas bisa mereka tekan jadi 25 million british thermal units (MMBTU) untuk mem produksi tiap ton urea.

Karena konsumsi gas yang rakus, Ismed mengatakan, seharusnya perusahaan bisa menghemat konsumsi gas sebesar 11 MMBTU hingga 13 MMBTU untuk tiap ton urea. Selain meringankan biaya operasional, penghematan dari pos bahan baku ini juga bisa ditabung guna rencana ekspansi perusahaan di masa depan.

“Kalau bisa hemat begini, dalam lima tahun kita bisa bangun pabrik baru lagi,” jelasnya. Hal ini memang menjadi perhatian serius Pusri. Sebab, selain pabrik IB yang sudah direvitalisasi pada 1994, tiga pabrik mereka yang sudah berusia diatas 35 tahun, pabrik Pusri III, misalnya, sudah berusia 37 tahun dan Pusri IV berusia 36 tahun.

Bila langkah ini berjalan lancer, Ismed memprediksi rencana ekspansi perseroan berikutnya adalah merevitalisasikan pabrik Pusri III. Namun, rencana ini baru bisa dilakukan selepas tahun 2015 atau seusai pembangunan pabrik IIB kelar.

Karena usia yang renta pula, dia memprediksi produksi urea perusahaan akan lebih kecil tahun ini. Volume produksi Pusri selama 2013 diperkirakan hanya 2,04 juta ton disbanding produksi di 2012 yang mencapai 2,05 juta ton. (Dit)

Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Salurkan 217.122 ton urea bersubsidi
Palembang (ANTARA News) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) hingga Maret 2013 telah menyalurkan 217.122 ton pupuk urea bersubsidi kepada petani di sembilan provinsi yang kebutuhan pupuk petaninya menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut.

"Sembilan provinsi yang telah mendapatkan pupuk urea bersubsidi itu yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Humas PT Pusri Sulfa Ghani di Palembang, Senin.

Realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi paling banyak di beberapa provinsi di luar Pulau Sumatera seperti Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 89.775 ton dan Jawa Tengah 51.739 ton.

Sedangkan realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Pulau Sumatera tertinggi di Provinsi Lampung mencapai 20.733 ton, sedangkan yang paling sedikit di Provinsi Jambi yakni hanya 609 ton.

Sementara realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di wilayah Sumsel hingga Maret 2013 telah mencapai 13.679 ton, katanya.

Ia menjelaskan, realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi tersebut diprediksi beberapa bulan ke depan akan lebih banyak lagi karena sekarang kegiatan penanaman masih terus berlangsung.

Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan pupuk urea bagi petani di sembilan provinsi yang menjadi tanggung jawab pemenuhan kebutuhan pupuknya oleh PT Pusri, pihaknya berupaya menyiapkan stok di daerah sentra produksi pertanian dalam jumlah cukup.

Berapa pun banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani pada musim tanam sekarang akan dipenuhi dari empat pabrik yang hingga kini masih mampu berproduksi secara normal asalkan sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), katanya.

Editor: Desy Saputra
Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Bantu Korban Banjir
Mayor Zen – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Menyalurkan bantuan kepada korban banjir di desa sungai Rambutan Kabupaten Banyuasin. Bantuan tersebut beruapa bahan sembako dan dilepas oleh Direktur Utama Pusri Palembang, Djohan Safri, di gedung utama Pusri Kemarin (7/3).

Manager Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) PT Pusri Palembang, Sudarna, mengatakan bahwa bantuan sembako yang diberikan berupa mi Instan 350 dus, gula pasir 300 bungkus, beras selancar 700 karing, biscuit 300 bungkus, air mineral 300 dus, sari bubur 50 dus, serta sarden 700 Kaleng.

“Bantuan Tersebut sebagai wujud kepedulian PT Pusri Palembang kepada para korban banjir di desa sungai rambutan. Pasalnya, ketinggian air yang merendam kawasan tersebut mencapai satu meter dan berlangsung cukup lama,” Jelas Sudarna.

Akibatnya, Kata Sudarna, warga tak bias beraktivitas dan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ini karena seluruh pemukiman, lading, dan area persawahan yang dimiliki warga terendam air banjir. “Minimal bantuan ini bias membantu korban banjir di desa sungai Rambutan dalam memenuhi makan sehari-hari,” Harapnya.

Disamping itu, lanjutnya, PT Pusri Palembang juga akan meberikan bantuan kepada korban banjir yang berada di kota Palembang. Ini karena korban banjir di Palembang kondisinya cukup memprihatinkan.

Sedangkan Direktur Produksi PT Pusri Palembang Djohan safri, Berharap kepada PKBL Pusri Palembang agar lebih tanggap memberikan bantuan atas musibah yang menimpa masyarakat yang berada disekitar perusahaan khususnya dimanapun. “Kita ingin PT Pusri Palembang ikut memberikan sumbangsih kepada seluruh masyarakat,” Pungkasnya. (Yud/ce5)
Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Akan Ambil Alih Lahan Pabrik Melamin
Jakarta, 3/2 (Antara) - Perseroan Terbatas Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang akan mengambil alih lahan pabrik melamin milik PT Sri Melamin Rejeki (SMR) yang telah habis masa kontraknya pada 1 April 2012 untuk pengembangan pabrik pupuk BUMN tersebut.

"Kami merencanakan tanah itu untuk pengembangan pabrik-pabrik kami," kata Sekretaris Perusahaan Zain Ismed di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan sejak 1991 lahan seluas 1,5 hektare yang terletak di komplek Pusri itu disewa SMR untuk memproduksi melamin dengan kapasitas 20.000 ton per tahun. Kontrak sewa lahan tersebut sudah habis sejak 1 April 2012. Selain itu, kata dia, sejak November 2008, pabrik tersebut juga telah berhenti operasi.

"Bagi kami itu mubazir, apalagi saat ini lokasi Pusri sudah sempit sekali, sudah di tengah kota," kata Ismed.

Oleh karena itu, lahan yang menganggur itu akan disiapkan untuk pengembangan pabrik baru untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

SMR sendiri merupakan perusahaan patungan antara PT Pusri Palembang--yang memiliki saham 20 persen--dan PT Lumbung Sumber Rejeki (60 persen) dan PT Kairos Estuniaga (20 persen). Total investasinya mencapai 66,9 juta dolar AS.

Namun, perusahaan itu menghentikan produksinya pada bulan November 2008 karena pasokan bahan baku berupa urea larutan dihentikan, akibat SMR tidak membayar utang bahan baku sejak berproduksi senilai Rp Rp120,6 miliar kepada Pusri.

Menurut Ismed, Pusri terpaksa menghentikan pasokan bahan baku karena tidak ada iktikad baik dari pihak SMR membayar utang tersebut.

"Kami sudah memberi kelonggaran agar bayar dulu utang tersebut 50 persen, tetapi sampai sekarang tidak dilakukan, malah SMR menggugat ke BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia). Sungguh kami terkejut," ujarnya.

SMR mengajukan permohonan arbitrase ke BANI pada tanggal 31 Agustus 2012 dengan tergugat PT Pupuk Indonesia Holing Company (PIHC) dan PT Pusri Palembang.

Padahal, ditambahkan Sekretaris Perusahaan PIHC Harry Purnomo, SMR tidak mampu membayar utang ke Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PIHC. "Bahkan, total utangnya telah melebihi asetnya," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2009, lanjut dia, total aset SMR hanya Rp382 miliar, sedangkan utang mencapai Rp388 miliar. Selain berutang ke Pusri, SMR, kata dian juga memiliki utang ke Bank Mandiri senilai Rp266,8 miliar.

"Karena itulah kami mengajukan permohonan pernyataan pailit (SMR) ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 30 Oktober 2012," kata Harry.

Namun, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut menolak permohonan pailit pada tanggal 21 Desember 2012 sehingga PIHC bersama Pusri melalui pengacara mereka mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA).

"Kemungkinan pertengahan atau akhir Maret ini akan ada keputusan dari MA," kata Harry.

Menanggapi langkah hukum yang ditempuh BUMN pupuk tersebut, pakar hukum dari Universitas Indonesia Erman Rajagukguk mengatakan bahwa langkah PIHC dan Pusri tersebut bisa dilakukan dan memiliki alasan yang kuat.

Menurut dia, kasasi yang diajukan BUMN pupuk karena keputusan hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak mempertimbangkan sejumlah fakta antara lain utang SMR kepada Pusri dan dasar hukum Pusri menghentikan pasokan bahan baku yang tertuang dalam perjanjian antarmereka pada tahun 2007. Selain itu, SMR, kata dia, juga memiliki utang kepada Bank Mandiri.

"Berdasarkan Pasal 303 UU Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004, arbitrase tidak bisa menghambat atau menghalangi kepailitan. Pengadilan tetap berwenang memeriksa dan menyelesaikan pernyataan pailit dari para pihak yang terikat perjanjian yang memuat klausul arbitrase," ujar Erman
Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ