Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

13 May 2025

PT Pusri Palembang Salurkan Bantuan 20 Ton Pupuk Untuk Petani
Belitung,Babel (ANTARA) - PT Pupuk Sriwijaja Palembang menyalurkan bantuan pupuk sebanyak 20 ton untuk petani kopi dan singkong di Desa Mayang Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, guna meningkatkan hasil pertanian di daerah itu.
 
“Kami berharap melalui penyaluran pupuk ini produksi meningkat, penghasilan meningkat dan kesejahteraan petani meningkat," kata Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh di Kelapa Kampit, Belitung Timur, Selasa.
 
Menurut dia, pupuk yang disalurkan tersebut merupakan produk terbaru yang dimiliki PT Pusri Palembang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia yaitu NPK singkong dan NPK Kopi.
 
Ia menjelaskan, saat ini PT Pusri Palembang juga telah membuat pupuk untuk setiap masing-masing komoditi tanaman.
 
“Kami sudah membuat spesialisasi NPK per klaster tanaman jadi kami punya slogan apapun tanamannya maka pusri adalah pupuknya,” ujarnya.
 
Ia menambahkan, berdasarkan uji coba demonstration plot di Kabupaten Pati dan Kabupaten Lampung Selatan NPK singkong memiliki kualitas yang cukup baik dalam meningkatkan hasil produksi.
 
”Jadi satu hektar singkong yang panen awalnya hanya 20 ton bisa meningkat menjadi 40 ton,” katanya.
 
Selain NPK Singkong, lanjut dia, Pusri juga mengembangkan pupuk NPK Kopi sehingga sangat cocok digunakan oleh petani kopi di Belitung Timur.
 
“Apalagi saya melihat di Belitung Timur ini dataran rendah namun bisa ditanami kopi robusta dan masih banyak potensi lain termasuk lada dan nanas,” ujarnya.
 
Dengan demikian dirinya mengajak petani untuk tidak bergantung dengan keberadaan pupuk subsidi.
 
“Kita harus meningkatkan produksi dan nilai tambah,” katanya.           
   
Read More
news-1

13 May 2025

RS Pusri Percepat Tes Usap Covid-19 Jadi Sehari
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rumah Sakit Pupuk Sriwijaya Palembang mempercepat pemeriksaan usap Covid-19 menjadi hanya satu hari dari sebelumnya 2-3 hari. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan masa jeda yang berpotensi memperbanyak kasus positif.
 
Direktur Utama RS Pusri Prof Yuwono mengatakan pemeriksaan usap dilakukan tim khusus di laboratorium PCR RS Pusri dengan rata-rata sampel usap diperiksa saat ini mencapai 200 sampel per hari. "Kami mengupayakan ketika swab itu masuk pada pagi hari maka sorenya sudah ketahuan negatif atau positif, jadi bisa langsung diputuskan harus dirawat/isolasi atau tidak," ujarnya, Sabtu (19/12).
 
Menurut Prof Yusri yang juga pakar biomolekuler Universitas Sriwijaya, masa jeda hasil swab dua hingga empat hari menjadi salah satu potensi bertambahnya kasus Covid-19. Pasalnya, orang yang dites usap kerap tidak mematuhi prosedur.
 
"Seharusnya setelah menjalani uji usap maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri sampai hasilnya keluar," kata dia.
 
Jika orang itu masih berkeliaran dan ternyata hasil tes usapnya positif, maka ada kemungkinan orang tersebut sudah menularkan Covid-19 ke orang lain. Terutama jika orang tersebut memiliki gejala ringan dan memiliki riwayat berkerumun maka potensi penularan semakin besar.
 
Selain itu RS Pusri Palembang juga membentuk tim khusus rawat jalan untuk mengontrol kasus-kasus positif yang menjalani isolasi mandiri agar proses isolasi berjalan sesuai arahan. "Kami menyadari kebanyakan kasus isolasi mandiri tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," katanya.
 
Tim rawat jalan itu bertugas melacak kontak kasus dan menguji swab serta memberikan layanan konsultasi baik tatap muka maupun lewat telepon, konsultasi dinilai penting agar kasus konfirmasi lebih memahami perkembangan kondisinya.

Sumber:https://republika.co.id/berita/qll3pe370/rs-pusri-percepat-tes-usap-covid19-jadi-sehari

Read More
news-1

13 May 2025

RS Pusri Palembang Percepat Swab Test Jadi Satu Hari
PALEMBANG, iNews.id - Rumah Sakit Pupuk Sriwijaya Palembang mempercepat swab test Covid-19 menjadi hanya satu hari dari sebelumnya 2-3 hari. Hal ini untuk meminimalkan masa jeda yang berpotensi memperbanyak kasus positif. Direktur Utama RS Pusri Prof Yuwono di Palembang mengatakan pemeriksaan usap dilakukan tim khusus di laboratorium PCR RS Pusri dengan rata-rata sampel diperiksa saat ini mencapai 200 sampel per hari.
 
"Kami mengupayakan ketika swab itu masuk pada pagi hari maka sorenya sudah ketahuan negatif atau positif, jadi bisa langsung diputuskan harus dirawat/isolasi atau tidak," ujarnya, Sabtu (19/12/2020). Menurut pakar biomolekuler Universitas Sriwijaya, masa jeda hasil swab dua hingga empat hari menjadi salah satu potensi bertambahnya kasus Covid-19, karena orang yang dites usap kerap tidak mematuhi SOP. “Seharusnya setelah menjalani uji usap maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri sampai hasilnya keluar,” kata dia.
 
Jika orang itu masih berkeliaran dan ternyata hasil tesnya positif, maka ada kemungkinan orang tersebut sudah menularkan Covid-19 ke orang lain. Terutama jika orang tersebut memiliki gejala ringan dan memiliki riwayat berkerumun maka potensi penularan semakin besar.
 
Selain itu, RS Pusri Palembang juga membentuk tim khusus rawat jalan untuk mengontrol kasus-kasus positif yang menjalani isolasi mandiri agar proses isolasi berjalan sesuai arahan. "Kami menyadari kebanyakan kasus isolasi mandiri tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," katanya. Tim rawat jalan itu bertugas melacak kontak kasus dan menguji swab serta memberikan layanan konsultasi baik tatap muka maupun lewat telepon, konsultasi dinilai penting agar kasus konfirmasi lebih memahami perkembangan kondisinya.


Sumber:https://sumsel.inews.id/berita/rs-pusri-palembang-percepat-swab-test-jadi-satu-hari

Read More
news-1

13 May 2025

Pusri munculkan Dumai dan Palembang, alternatif bangun pabrik baru
Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memunculkan dua kota yakni Dumai dan Palembang sebagai lokasi untuk membangun pabrik baru Pusri IIIB dengan nilai investasi mencapai Rp10 triliun - Rp11 triliun.

“Jika tidak Dumai, ya Palembang. Tapi kami masih kaji karena ini berkaitan juga dengan alur Sungai Musi,” kata Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh di Palembang, Rabu.

Ia menjelaskan, Pusri saat ini dihadapkan persoalan pendangkalan alur Sungai Musi sehingga volume ekspornya kian menurun dari tahun ke tahun lantaran hanya kapal dengan draf 5000-6000 ton saja yang bisa melintas.

Padahal, sebelumnya Pusri bisa mengirimkan sekitar 10.000 ton pupuk untuk satu kali pengiriman ke sejumlah negara importir, terutama di wilayah Asia.

“Persoalan (pendangkalan alur sungai) ini sebenarnya sudah dibicarakan di level kementerian, karena bukan hanya Pusri, di sini (Palembang) ada juga Pertamina dan PLN,” kata dia.

Ini juga yang melatari Pusri perlu mengajukan alternatif lain selain Kota Palembang, yang menjadi keberadaan beberapa pabrik perusahaan.

Pusri berharap hadirnya pabrik baru ini bakal meningkatkan daya saing perusahaan mengingat selama ini berkutat pada persoalan borosnya pemakaian gas dan batubara di Pabrik Pusri III dan Pabrik Pusri IV, di Palembang.

Oleh karena itu, Pabrik Pusri IIIB nantinya akan didesain berteknologi ramah lingkungan.

Revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional sehingga perseroan melakukan berbagai upaya pengembangan dalam lini bisnis.

Dengan dibangunnya Pabrik Pusri IIIB ini diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan tercukupinya kebutuhan pupuk bagi petani dalam negeri.

Pabrik Pusri IIIB ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.

Pabrik ini juga dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun.

Anggota DPR RI Komisi IV Riezky Aprilia mengatakan terkait rencana pembangunan pabrik itu akan didalami dalam sejumlah rapat di DPR karena Pusri juga bermitra dengan Komisi VI DPR.

“Apakah itu memungkinkan ini akan lebih dibahas lagi. Pupuk holding tentunya harus dilibatkan, dan perlu dikaji seperti apa hulu dan hilirnya,” kata wakil rakyat dari Partai PDI-P daerah pemilihan Sumatera Selatan I ini.

 
Read More
news-1

13 May 2025

Sungai Musi Palembang Kian Dangkal, PT. Pusri Sebut Dumai Lokasi Alternatif

Jika tidak Dumai, ya Palembang. Tapi kami masih kaji karena ini berkaitan juga dengan alur Sungai Musi, kata Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh.

SuaraSumsel.id - Pembangunan pabrik baru Pusri IIIB dengan nilai investasi mencapai Rp10 triliun hingga Rp 11 triliun, direncanakan di dua wilayah ini.

 

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memunculkan dua pilihan kota yakni Dumai dan Palembang. “Jika tidak Dumai, ya Palembang. Tapi kami masih kaji karena ini berkaitan juga dengan alur Sungai Musi,” kata Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh di Palembang, Rabu.

 

Ia menjelaskan, Pusri dihadapkan persoalan pendangkalan alur Sungai Musi sehingga volume ekspornya kian menurun dari tahun ke tahun lantaran hanya kapal dengan draf 5000-6000 ton saja yang bisa melintas.

 

Padahal, sebelumnya Pusri bisa mengirimkan sekitar 10.000 ton pupuk untuk satu kali pengiriman ke sejumlah negara importir, terutama di wilayah Asia.

 

“Persoalan (pendangkalan alur sungai) ini sebenarnya sudah dibicarakan di level kementerian, karena bukan hanya Pusri, di sini (Palembang) ada juga Pertamina dan PLN,” kata dia.

 

Ini juga yang melatari Pusri perlu mengajukan alternatif lain selain Kota Palembang, yang menjadi keberadaan beberapa pabrik perusahaan.

 

Pusri berharap hadirnya pabrik baru ini bakal meningkatkan daya saing perusahaan mengingat selama ini berkutat pada persoalan borosnya pemakaian gas dan batubara di Pabrik Pusri III dan Pabrik Pusri IV, di Palembang. Oleh karena itu, Pabrik Pusri IIIB nantinya akan didesain berteknologi ramah lingkungan.

 

Revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional sehingga perseroan melakukan berbagai upaya pengembangan dalam lini bisnis.

 

Dengan dibangunnya Pabrik Pusri IIIB ini diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan tercukupinya kebutuhan pupuk bagi petani dalam negeri.

 

Pabrik Pusri IIIB ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660.000 ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.

 

Pabrik ini juga dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun.

 

Anggota DPR RI Komisi IV Riezky Aprilia mengatakan terkait rencana pembangunan pabrik itu akan didalami dalam sejumlah rapat di DPR karena Pusri juga bermitra dengan Komisi VI DPR.

 

“Apakah itu memungkinkan ini akan lebih dibahas lagi. Pupuk holding tentunya harus dilibatkan, dan perlu dikaji seperti apa hulu dan hilirnya,” kata wakil rakyat dari Partai PDI-P daerah pemilihan Sumatera Selatan I ini. (ANTARA)


Sumber:https://sumsel.suara.com/read/2020/12/16/150736/sungai-musi-palembang-kian-dangkal-pt-pusri-sebut-dumai-lokasi-alternatif?page=all

Read More
news-1

13 May 2025

Komisi IV DPR RI: PT Pusri Sudah Melakukan Upaya Maksimal Dalam Pengelolaan Limbah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Komisi IV DPR RI, mengapresiasi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, dalam penanganan limbah pabrik yang ada saat ini.
 
Hal ini ditegaskan anggota komisi IV DPR RI Riezky Aprilia beserta rombongan melakukan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di PT Pusri Palembang, Selasa (15/12/2020). Dimana kegiatan tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes) 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun).
 
"Kami hadir disini dalam rangka reses komisi yang dilakukan secara berkala, dan hari ini ada tiga tim berangkat salah satunya Sumsel. Salah satu laporan masyarakat terkait limbah dan sebagainya, memang harus diakui dan kita dalam proses.

Apalagi tadi kami sudah mengecek bahwa PT Pusri sudah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam pengelolaan limbah," kata Riezky yang sempat mengelilingi area pabrik.
 
Diterangkan putri mantan Walikota Lubuk Linggau Ridwan Effendi ini, diperlukan peran dan bantuan kerjasama dengan masyarakat, untuk ikut juga menjaga lingkungannya agar bisa bersinergi.
 
"Jadi terkait apa yang disampaikan soal limbah, sudah mencari solusi bersama PT Pusri dengan Kementerian Lingkungan Hidup, dan insya Allah kedepan kita berkerjasama untuk lebih baik lagi, untuk menanggulangi hal ini secara bertahap dan berproses, tidak secara langsung," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
 
Selain masalah limbah, jajarannya juga mempertanyakan masalah penyaluran CSR selama ini, dan pendistribusian pupuk subsidi dari PT Pusri.
 
Ketua rombongan Komisi IV I Made Urip mengungkapkan kunjungan ini merupakan tugas dan fungsi kontrol jalannya pemerintahan oleh Komisi IV DPR RI, khususnya kepada para mitra kerja komisi IV seperti Pertanian, Lingkungan Hidup, Perikanan, Bulog dan Pupuk.
 
"Saya rasa untuk pendistribusian pupuk urea bersubsidi, ini telah dilakukan PT Pusri selama ini dengan baik. Tentu PT Pusri memiliki pengalaman cukup panjang dalam penyediaan pupuk urea,
 
tapi ada hal- hal lain juga yang perlu diperbaiki kedepan untuk dibenahi, agar pendistribusian pupuk subsidi berjalan baik, dan mengingat setiap tahun hampir sekitar Rp 27 triliun anggaran yang dialokasikan untuk petani se Indonesia," tuturnya.
 
Termasuk, adanya wacana pencabutan pupuk subsidi kedepannya yang selama ini dianggap masih dalam usulan, I Made mengungkapkan akan terus dilakukan kajian, jika subsidi ini dirasa masih membantu petani kenapa harus dihapuskan.
 
Sementara Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan terima kasih atas kunjungan komisi IV DPR RI tersebut, sebab selaku pelaksana dilapangan masukan dari para wakil rakyat itu jadi bagian kontrol pihaknya.
 
"Kami sudah melakukan pengelolaan limbah yang cukup baik, dan bahkan kami kedepan sudah diarahkan dari kementerian lingkungan hidup, untuk memasang alat instrument yang bisa dimonitor di Jakarta dan itu periodik," terangnya didampingi jajaran Direksi dan Komisaris PT Pusri Palembang.
 
Dimana dalam pengelolaan air limbah, PT Pusri menerapkan prinsip Recycle air limbah menjadi bahan baku dengan mengambil kandungan amoniak didalamnya. Termasuk dalam pengelolaan emisi udara dengan menjaga buangan emisi tetap dibawah baku mutu.
 
Dilanjutkan Tri, hal ini dilakukan karena PT Pusri ingin menunjukkan ke masyarakat, jika perusahaan pupuk di kota Palembang tersebut betul- betul memperhatikan masalah limbah, supaya tidak ada kesan sebagai pencemar lingkungan.
 
"Disisi lain, kita dibutuhkan petani sehingga harus seimbang dari sisi ulu dan hilir. Insya Allah kita berikan yang terbaik, dan kita dapat pengakuan dari Proper 2020 dimana Pusri mendapatkan Proper hijau, atau sebagai industri yang cukup baik," tukasnya.
 
Ditempat yang sama, Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono memastikan stok pupuk subsidi tersedia sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
 
Untuk Wilayah Sumatera Selatan yang merupakan salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, hingga 13 Desember 2020 realisasi penjualan Urea Subsidi yaitu sebesar 147.192,40 ton dengan total stok sebesar 12.724,35 ton.
 
Sementara untuk NPK Subsidi di Sumsel realisasinya hingga 13 Desember 2020 yaitu sebesar 80.738,60 ton dengan total stok yang tersedia yaitu 8.233,15 ton.
 
Ditambahkannya, selain pada musim tanam ini bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk special komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.
 
“Dengan tersedianya pupuk non subsidi ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. Sehingga kebutuhan petani pada musim tanam ini bisa terpenuhi," tandasnya.
 
Dilanjutkan Soerjo, pihaknya memastikan semua kuota pupuk subsidi telah tersalurkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah, dan dimasa pandemi ini pihak selalu mengedepankan perilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun).
 
“Meskipun masih menghadapi pandemi COVID-19, penyaluran pupuk tetap berjalan normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.”, tutup Soerjo.


Sumber:https://sumsel.tribunnews.com/2020/12/15/komisi-iv-dpr-ri-pt-pusri-sudah-melakukan-upaya-maksimal-dalam-pengelolaan-limbah

 
Read More
news-1

13 May 2025

Pusri Bakal Pasang Alat Baru di Sistem Pengolahan Limbah
Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) bakal memasang alat/piranti baru pada sistem pengolahan limbahnya untuk memudahkan instansi terkait dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengawasi secara ‘realtime’.
 
Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh di Palembang, Selasa, mengatakan, pemasangan instrumen baru ini juga dimaksudkan untuk memaksimalkan pengelolahan limbah di Pabrik Pusri Palembang yang meliputi, limbah cair, limbah udara dan limbah B3.
 
“Kami sudah melakukan pengelolaan limbah dengan baik, ke depan akan dikawal lagi oleh Kementerian LHK sehingga nantinya bisa dipantau dari Jakarta,” kata Tri yang diwawancarai setelah menerima Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke pabrik PT Pusri Palembang.
 
Ia mengatakan warga Palembang terutama di sekitar pabrik tidak perlu khawatir terkait limbah ini karena Pusri sangat serius dalam mengatasinya dengan memiliki sistem pengolahan limbah.
 
Bahkan, melalui sistem ini membuat terjadi keseimbangan lingkungan dari hulu ke hilir sehingga ketika limbah cairnya masuk ke Sungai Musi maka sudah bisa diterima oleh lingkungan.
 
Untuk upaya-upaya PT Pusri itu, pemerintah melalui Kementerian LHK juga sudah mengapresiasi perusahaan dengan pemberian penghargaan Proper 2020, yang mana Pusri menerima Proper Hijau.
 
“Adanya penghargaan itu menunjukkan bahwa Pusri sebagai industri kimia sudah cukup baik dalam pengelolaan limbahnya,” kata dia.
 
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia mengatakan kedatangan pihaknya ke Pabrik Pusri Palembang ini tak lain untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait limbah amonia yang mengeluarkan bau tidak sedap.
 
“Kami akui ini masih dalam proses, tadi kami sudah mengecek langsung. Pusri sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi juga butuh bantuan dari masyarakat agar bersinergi untuk sama-sama menjaga lingkungan,” kata wakil rakyat dari Partai PDI-P daerah pemilihan Sumatera Selatan ini. Dirut PT Pusri Tri Wahyudi Saleh memberikan paparan mengenai pengelolaan limbah perusahaan ke anggota DPR DPR RI yang melakukan Kunjungan Kerja ke Sumatera Selatan di Wisma Melati Pusri, Palembang, Selasa (15/12). (ANTARA/Dolly Rosana/20)
 
Ia mengatakan Pusri sudah berjanji untuk memperbaiki persoalan tersebut secara bertahap, serta menemukan solusi terbaik agar warga di sekitar pabrik tidak merasa dirugikan atas keberadaannya.
 
“Bagaimana caranya agar warga di sekitar sungai terhindar dari polusi suara, ini salah satu laporan yang juga kami terima dari masyarakat,” kata dia.
Selain itu, ia juga menyoroti terkait seberapa efektif penyaluran dana tanggung jawab sosial karena muncul keluhan warga lantaran tidak merasakan manfaat nyata.
 
”Kami mengharapkan dana CSR ini benar-benar menyentuh masyarakat di sini (Palembang), bukan justru ke tempat yang jauh-jauh,” kata dia.
 
Hal ini juga disampaikan anggota Komisi IV DPR RI lainnya, Reni Astuti dari Partai Gerinda dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I.
 
“Masyarakat masih menyampaikan soal bau amonia, dan dana CSR yang tidak merata. Kami berharap ini menjadi perhatian,” kata Reni.
 
Terkait itu, Direktur Operasi dan Produksi Filius Yuliandi mengatakan adanya limbah amonia itu lantaran saat ini Pusri masih memiliki pabrik yang berusia sudah tua yakni Pusri III.
 
Namun, Pusri sudah membuat perencanaan untuk membangun Pusri 3B yang lebih ramah lingkungan dengan opsi lokasi di Palembang (Sumsel) dan Dumai (Riau). Proyek ini akan menggunakan dana konsorsium berkisar Rp10 triliun.
 
“Memang kami akui di pabrik masih ada bau amonia, tapi masih memenuhi kategori bahan baku mutu. Kami juga membuat ‘barrier’ ke lingkungan sekitar. Ini bentuk komitmen kami untuk menjaga lingkungan sebaik-baiknya,” kata Filius.
 
Terkait Dana CSR, Komisaris PT Pusri Bambang Soepriambodo mengatakan dirinya akan mengarahkan perusahaan untuk mengadopsi cara yang dilakukan Pupuk Kaltim dalam melakukan pemetaan sosial terkait bantuan CSR ini.
 
Sejauh ini, Pusri sudah membuat beberapa program di antaranya, bantuan air bersih di Pulau Kemaro, Rumah Tahfiz, program kemitraan usaha kecil, pencungkitan kain khas songket, program kampung holtikultura, dan program beasiswa anak petani jadi sarjana.
 
“Kami menjanjikan akan ada skala prioritas, jangan bantu yang jauh,” kata dia.


Sumber:https://m.antaranews.com/amp/berita/1896728/pusri-bakal-pasang-alat-baru-di-sistem-pengolahan-limbah
Read More
news-1

13 May 2025

Komisi IV DPR RI: PT Pusri Sudah Melakukan Upaya Maksimal Dalam Pengelolaan Limbah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Komisi IV DPR RI, mengapresiasi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, dalam penanganan limbah pabrik yang ada saat ini.
 
Hal ini ditegaskan anggota komisi IV DPR RI Riezky Aprilia beserta rombongan melakukan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di PT Pusri Palembang, Selasa (15/12/2020). Dimana kegiatan tetap mengedepankan protokol kesehatan (Prokes) 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun).
 
"Kami hadir disini dalam rangka reses komisi yang dilakukan secara berkala, dan hari ini ada tiga tim berangkat salah satunya Sumsel. Salah satu laporan masyarakat terkait limbah dan sebagainya, memang harus diakui dan kita dalam proses. Apalagi tadi kami sudah mengecek bahwa PT Pusri sudah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam pengelolaan limbah," kata Riezky yang sempat mengelilingi area pabrik
Diterangkan putri mantan Walikota Lubuk Linggau Ridwan Effendi ini, diperlukan peran dan bantuan kerjasama dengan masyarakat, untuk ikut juga menjaga lingkungannya agar bisa bersinergi.
 
"Jadi terkait apa yang disampaikan soal limbah, sudah mencari solusi bersama PT Pusri dengan Kementerian Lingkungan Hidup, dan insya Allah kedepan kita berkerjasama untuk lebih baik lagi, untuk menanggulangi hal ini secara bertahap dan berproses, tidak secara langsung," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
 
Selain masalah limbah, jajarannya juga mempertanyakan masalah penyaluran CSR selama ini, dan pendistribusian pupuk subsidi dari PT Pusri.
 
Ketua rombongan Komisi IV, I Made Urip mengungkapkan kunjungan ini merupakan tugas dan fungsi kontrol jalannya pemerintahan oleh Komisi IV DPR RI, khususnya kepada para mitra kerja komisi IV seperti Pertanian, Lingkungan Hidup, Perikanan, Bulog dan Pupuk.
 
"Saya rasa untuk pendistribusian pupuk urea bersubsidi, ini telah dilakukan PT Pusri selama ini dengan baik. Tentu PT Pusri memiliki pengalaman cukup panjang dalam penyediaan pupuk urea, tapi ada hal- hal lain juga yang perlu diperbaiki kedepan untuk dibenahi, agar pendistribusian pupuk subsidi berjalan baik, dan mengingat setiap tahun hampir sekitar Rp 27 triliun anggaran yang dialokasikan untuk petani se Indonesia," tuturnya.
 
Termasuk, adanya wacana pencabutan pupuk subsidi kedepannya yang selama ini dianggap masih dalam usulan, I Made mengungkapkan akan terus dilakukan kajian, jika subsidi ini dirasa masih membantu petani kenapa harus dihapuskan.
 
Sementara Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan terima kasih atas kunjungan komisi IV DPR RI tersebut, sebab selaku pelaksana dilapangan masukan dari para wakil rakyat itu jadi bagian kontrol pihaknya.
 
"Kami sudah melakukan pengelolaan limbah yang cukup baik, dan bahkan kami kedepan sudah diarahkan dari kementerian lingkungan hidup, untuk memasang alat instrument yang bisa dimonitor di Jakarta dan itu periodik," terangnya didampingi jajaran Direksi dan Komisaris PT Pusri Palembang.
 
Dimana dalam pengelolaan air limbah, PT Pusri menerapkan prinsip Recycle air limbah menjadi bahan baku dengan mengambil kandungan amoniak didalamnya. Termasuk dalam pengelolaan emisi udara dengan menjaga buangan emisi tetap dibawah baku mutu.
 
Dilanjutkan Tri, hal ini dilakukan karena PT Pusri ingin menunjukkan ke masyarakat, jika perusahaan pupuk di kota Palembang tersebut betul- betul memperhatikan masalah limbah, supaya tidak ada kesan sebagai pencemar lingkungan.
 
"Disisi lain, kita dibutuhkan petani sehingga harus seimbang dari sisi ulu dan hilir. Insya Allah kita berikan yang terbaik, dan kita dapat pengakuan dari Proper 2020 dimana Pusri mendapatkan Proper hijau, atau sebagai industri yang cukup baik," tukasnya.
 
Ditempat yang sama, Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono memastikan stok pupuk subsidi tersedia sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
 
Untuk Wilayah Sumatera Selatan yang merupakan salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, hingga 13 Desember 2020 realisasi penjualan Urea Subsidi yaitu sebesar 147.192,40 ton dengan total stok sebesar 12.724,35 ton.
 
Sementara untuk NPK Subsidi di Sumsel realisasinya hingga 13 Desember 2020 yaitu sebesar 80.738,60 ton dengan total stok yang tersedia yaitu 8.233,15 ton.
 
Ditambahkannya, selain pada musim tanam ini bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk special komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.
 
“Dengan tersedianya pupuk non subsidi ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. Sehingga kebutuhan petani pada musim tanam ini bisa terpenuhi," tandasnya.
 
Dilanjutkan Soerjo, pihaknya memastikan semua kuota pupuk subsidi telah tersalurkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah, dan dimasa pandemi ini pihak selalu mengedepankan perilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan dengan sabun).
 
“Meskipun masih menghadapi pandemi COVID-19, penyaluran pupuk tetap berjalan normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.”, tutup Soerjo.


Sumber:https://palembang.tribunnews.com/2020/12/15/komisi-iv-dpr-ri-pt-pusri-sudah-melakukan-upaya-maksimal-dalam-pengelolaan-limbah

Read More
news-1

13 May 2025

Pusri Siapkan Stok Pupuk Sesuai Dengan Kebutuhan Petani di OKU Timur
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG–PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk subsidi tersedia sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
 
Untuk Wilayah Sumatera Selatan yang merupakan salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, hingga 13 Desember 2020 realisasi penjualan Urea Subsidi yaitu sebesar 147.192,40 ton dengan total stok sebesar 12.724,35 ton.
 
Sementara untuk NPK Subsidi di Sumsel realisasinya hingga 13 Desember 2020 yaitu sebesar 80.738,60 ton dengan total stok yang tersedia yaitu 8.233,15 ton.
 
Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono mengatakan bahwa pada musim tanam ini, selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk special komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.
 
"Dengan tersedianya pupuk non subsidi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. Sehingga kebutuhan petani pada musim tanam ini bisa terpenuhi”, jelasnya.
 
Lebih rinci lagi ditambahkan Soerjo, sampai dengan 13 Desember, untuk realisasi penyaluran Urea Subsidi di Kabupaten OKU Timur yaitu sebesar 35.058 ton dengan stok yang disediakan di dua Gudang (GPP Martapura dan Gudang Belitang Martapura) totalnya sebesar 1.126,45 ton.
 
Sementara untuk NPK Subsidi di OKU Timur realisasinya sebesar 14.878 tondengan stok yang tersedia di dua Gudang yaitu 915,24 ton.
 
“Untuk di setiap gudang Pusri, terutama di OKU Timur stok yang tersedia sangat mencukupi, namun setiap kelompok tani yang membutuhkan pupuk bersubsidi harus terdaftar dan mengajukan berapa total kebutuhan pupuk melalui e-RDKK, untuk kemudian di evaluasi oleh instansi terkait dan hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar bagi Pusri dalam menyalurkan pupuk bersubsidi”, jelas Soerjo.
 
“Meskipun masih menghadapi pandemi COVID-19, penyaluran pupuk tetap berjalan normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.”, tutup Soerjo. (rel)
 
Read More
news-1

13 May 2025

Pusri Siapkan Stok Pupuk Sesuai Kebutuhan Petani Oku Timur
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk subsidi tersedia sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah. Untuk Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) yang merupakan salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, hingga 13 Desember 2020 realisasi penjualan Urea Subsidi yaitu sebesar 147.192,40 ton dengan total stok sebesar 12.724,35 ton.
 
Sementara untuk NPK Subsidi di Sumsel realisasinya hingga 13 Desember 2020 yaitu sebesar 80.738,60 ton dengan total stok yang tersedia yaitu 8.233,15 ton.
 
Manager Humas Pusri, Soerjo Hartono mengatakan bahwa pada musim tanam ini, selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi dan produk inovasi Pusri, seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk spesial komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi. “Dengan tersedianya pupuk nonsubsidi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi. Sehingga kebutuhan petani pada musim tanam ini bisa terpenuhi," jelasnya dalam siaran pers, Senin (14/12).
 
Lebih rinci lagi ditambahkan Soerjo, sampai dengan 13 Desember, untuk realisasi penyaluran Urea Subsidi di Kabupaten OKU Timur yaitu sebesar 35.058 ton dengan stok yang disediakan di dua Gudang (GPP Martapura dan Gudang Belitang Martapura) totalnya sebesar 1.126,45 ton. Sementara untuk NPK Subsidi di OKU Timur realisasinya sebesar 14.878 tondengan stok yang tersedia di dua Gudang yaitu 915,24 ton.
 
“Untuk di setiap gudang Pusri, terutama di OKU Timur stok yang tersedia sangat mencukupi, namun setiap kelompok tani yang membutuhkan pupuk bersubsidi harus terdaftar dan mengajukan berapa total kebutuhan pupuk melalui e-RDKK, untuk kemudian di evaluasi oleh instansi terkait dan hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar bagi Pusri dalam menyalurkan pupuk bersubsidi," jelas Soerjo.
 
“Meskipun masih menghadapi pandemi Covid-19, penyaluran pupuk tetap berjalan normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19," tutup Soerjo.


Sumber :https://republika.co.id/berita/qlc0it423/pusri-siapkan-stok-pupuk-sesuai-kebutuhan-petani-oku-timur

Read More
news-1

13 May 2025

Pusri Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman
“Setiap kelompok tani yang membutuhkan pupuk bersubsidi harus terdaftar”
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi tersedia sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
 
Untuk Wilayah Sumatera Selatan yang merupakan salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, realisasi penjualan pupuk subsidi hingga 13 Desember 2020, yakni untuk urea sebesar 147.192 ton dengan stok sebesar 12.724 ton.
 
Sementara untuk realisasi pupuk NPK subsidi di Sumatera Selatan hingga 13 Desember 2020 mencapai 80.738 ton dengan total stok yang tersedia yaitu 8.233 ton.
 
Manager Humas Pusri Soerjo Hartono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pada musim tanam ini, selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi dan produk inovasi Pusri.
 
Produk tersebut seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit, serta pupuk spesial komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.
 
“Dengan tersedianya pupuk nonsubsidi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi, sehingga kebutuhan petani pada musim tanam ini bisa terpenuhi,” kata Soerjo.
 
Khusus untuk penyaluran di Kabupaten OKU Timur, penyaluran urea subsidi mencapai 35.058 ton dengan stok yang disediakan di dua gudang (GPP Martapura dan Gudang Belitang Martapura) totalnya sebesar 1.126 ton.
 
Sementara untuk NPK subsidi di OKU Timur realisasinya mencapai 14.878 ton dengan stok yang tersedia di dua gudang sebanyak 915 ton.
 
“Setiap kelompok tani yang membutuhkan pupuk bersubsidi harus terdaftar dan mengajukan total kebutuhan pupuk melalui e-RDKK, untuk kemudian dievaluasi oleh instansi terkait dan hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar bagi Pusri dalam menyalurkan pupuk bersubsidi,” kata Soerjo.


Sumber:https://www.antaranews.com/berita/1894952/pusri-pastikan-stok-pupuk-subsidi-aman

Read More
news-1

13 May 2025

Pupuk Sriwijaya Pastikan Stok Pupuk Aman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Sriwijaya(Pusri) yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi tersedia sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
 
Untuk Sumatra Selatan yang merupakan salah satu wilayah tanggung jawab Pusri, realisasi penjualan pupuk subsidi hingga 13 Desember 2020, yakni untuk urea sebesar 147.192 ton dengan stok sebesar 12.724 ton.
 
Sementara untuk realisasi pupuk NPK subsidi di Sumatra Selatan hingga 13 Desember 2020 mencapai 80.738 ton dengan total stok yang tersedia yaitu 8.233 ton.
 
Manager Humas Pusri Soerjo Hartonodalam menyatakan, pada musim tanam ini, selain bertanggung jawab menyediakan pupuk bersubsidi, Pusri juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi dan produk inovasi Pusri.
 
Produk tersebut seperti pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditas sawit, serta pupuk spesial komoditi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi.
 
"Tersedianya pupuk nonsubsidi diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani yang kebutuhan pupuknya tidak teralokasi dalam skema subsidi, sehingga kebutuhan petani pada musim tanam ini bisa terpenuhi," kata Soerjo melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (14/12).
 
Khusus untuk penyaluran di Kabupaten OKU Timur, penyaluran urea subsidi mencapai 35.058 ton dengan stok yang disediakan di dua gudang (GPP Martapura dan Gudang Belitang Martapura) totalnya sebesar 1.126 ton.
 
Sementara untuk NPK subsidi di OKU Timur realisasinya mencapai 14.878 ton dengan stok yang tersedia di dua gudang sebanyak 915 ton.
 
Setiap kelompok tani yang membutuhkan pupuk bersubsidi harus terdaftar dan mengajukan total kebutuhan pupuk melalui e-RDKK. E-RDKK kemudian dievaluasi oleh instansi terkait.
 
"Hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar bagi Pusri dalam menyalurkan pupuk bersubsidi," kata Soerjo.


Sumber :https://republika.co.id/berita/qlc3g6457/pupuk-sriwijaya-pastikan-stok-pupuk-aman

Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ