Pusri News

Mass Media News

Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.

news-1

06 May 2025

Distribusi Pupuk Diperketat agar Tidak Diselewengkan
Distribusi pupuk diperketat untuk mengantisipasi merembesnya pupuk bersubsidi. Pupuk dikirim sesuai dengan laporan jadwal tanam dari dinas pertanian daerah masing-masing, bukan berdasarkan permintaan pedagang.Hal itu dikemukakan Kepala Biro Komunikasi PT Pupuk Kujang Arifin di Karawang, Jawa Barat, Selasa (4/11).

Menurut Arifin, beberapa pengecer di pesisir utara Kabupaten Karawang dan Kabupaten Indramayu meminta agar pupuk segera dikirim meski jadwal pemupukan masih dua sampai empat pekan lagi. Mereka ingin mengamankan stok dan khawatir kesulitan mendapatkan pupuk saat petani membutuhkan.

?Ini pupuk bersubsidi. Kami harus hati-hati mendistribusikannya. Kalau belum butuh sudah dikirim, dikhawatirkan pupuk merembes ke mana-mana,? kata Arifin.

Arifin menyatakan stok pupuk saat ini cukup. Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pertanian, kebutuhan pupuk di wilayah pemasaran PT Pupuk Kujang selama bulan November mencapai 96.000 ton. Stok pupuk di gudang pabrik serta gudang lini III di tiap kota/kabupaten mencapai 140.000 ton. Jumlah itu belum termasuk produksi yang rata-rata 3.600 ton per hari.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Karawang Endjam Djamsir menyatakan belum ada laporan kesulitan pupuk dari petani di Karawang. ?Aparat di tingkat kecamatan hingga desa telah diinstruksikan oleh bupati untuk mengawasi,? katanya.

Alokasi kebutuhan pupuk Karawang pada bulan November mencapai 3.050 ton. Hingga Selasa, PT Pupuk Kujang memasok 50 ton. Ini karena sebagian besar petani belum memulai pemupukan.

Krisis pupuk.

Di pihak lain, DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyatakan, Kabupaten Blora mengalami krisis pupuk urea pada musim tanam pertama. DPRD minta Pemkab Blora mendesak produsen pupuk PT Pusri agar segera mengirim pupuk.

Hal itu mengemuka dalam audisi DPRD Kabupaten Blora dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) tingkat kecamatan di Pendopo DPRD, Selasa.

Ketua Gapoktan Kecamatan Kunduran Juminto mengatakan, kebutuhan pupuk di Kecamatan Kunduran untuk musim tanam pertama sebanyak 1.150 ton, tetapi baru terealisasi 135 ton. Padahal, petani sudah mulai menanam jagung dan padi gogo.

Kalau dibagi rata, setiap kelompok tani hanya memperoleh jatah 2,5 ton. Itu tidak akan mencukupi kebutuhan pupuk, yaitu 25,5 ton per kelompok.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Blora Indarjo mengatakan, DPRD akan berkoordinasi dengan Pemkab Blora mendesak Pusri segera memasok pupuk.

Kepala Seksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Blora Suparlan mengaku telah berkoordinasi dengan Pusri. Pusri akan memasok sisa jatah pupuk untuk Kabupaten Blora tahun 2008 secara bertahap.

Pada Oktober, Pusri memasok pupuk sebanyak 985 ton, November 5.285 ton, dan Desember 3.716 ton. Pembagian itu berdasarkan pertimbangan masa tanam dan tinggi curah hujan.

?Kalau kebutuhan itu tidak mencukupi, Pemkab akan mengusulkan subsidi silang pupuk antarkabupaten,? kata Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Blora Sutikno Slamet.
Read More
news-1

06 May 2025

Pengecer Pupuk Dihilangkan 1 Januari 2009
Manajer Pemasaran PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Wilayah II Jawa-Bali Ermon Awal menyatakan, mulai 1 Januari 2009, pengecer akan dipotong dan pupuk langsung didistribusikan ke kelompok tani. Hal ini dilakukan karena, menurut Ermon, salah satu penyebab langka dan mahalnya harga pupuk di pasar adalah penyelewengan oleh para pengecer. Ia meminta semua pihak yang mengetahui adanya penyelewengan pupuk segera melapor ke PT Pusri. "Karena pupuk bukan untuk diperdagangkan," katanya kemarin.

Ketua Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia Jawa Tengah Riyono menyebut pemerintah belum bisa menjamin ketersediaan bagi petani. "Dari tahun ke tahun kelangkaan dan mahalnya pupuk selalu terjadi, ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak becus menyediakan pupuk," kata Riyono.

Saat ini pupuk di pasar langka. Kalaupun ada, kata dia, harganya jauh di atas harga eceran tertinggi, Rp 60 ribu per sak. Riyono mencontohkan, harga di Kendal Rp 120 ribu per sak, Demak (Rp 90 ribu), dan Grobogan (Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu). Menurut dia, pupuk menjadi mahal harganya dan langka karena diselewengkan oleh beberapa pihak yang ingin mengambil keuntungan.
Read More
news-1

06 May 2025

Nakal, Distributor Pupuk Akan Dicoret
Distributor pupuk yang nakal akan segera dicoret dari daftar penyalur pupuk bersubsidi di Sumatera Barat. Pelangsingan jumlah distributor pupuk sangat dimungkinkan pada tahun 2009.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumatera Barat Djoni, Rabu (5/11), mengatakan, tim penyeleksi distributor pupuk tingkat provinsi tengah menyeleksi kelayakan 68 distributor pupuk bersubsidi yang sekarang beroperasi di Sumatera Barat.

"Distributor yang tidak layak akan langsung dicoret dari daftar. Pada Januari 2009 kami akan menegakkan peraturan distribusi pupuk bersubsidi," ujar Djoni.
Read More
news-1

06 May 2025

Tiga Holding BUMN Selesai Akhir 2008
Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu, di Jakarta, Jumat, mengatakan, Kementerian Negara BUMN memproyeksikan pembentukan holding (perusahaan induk) tiga BUMN yaitu Pupuk, Semen, dan Perkebunan akan selesai akhir 2008, setelah sistem pajak merger ataupun akuisisi dapat dicarikan solusinya.

"Masalah pajak selama ini menjadi ganjalan pembentukan holding. Akan tetapi kalau sudah dicarikan jalan keluar... ok berarti bisa jalan," ujarnya.

Sebelumnya, Dirjen Pajak Darmin Nasution mengisyaratkan akan menghapuskan pajak perusahaan merger untuk memberi kemudahan dalam administrasi dan mendorong perusahaan melakukan penggabungan usaha.

Syarat penghapusan pajak antara lain bahwa perusahaan merger merupakan badan usaha kena pajak.

Menurut Said, Kementerian BUMN sudah mengusulkan masalah penghapusan pajak agar BUMN hasil holding tidak dikenakan PPN, dan PPh.

"Ada memang perdebatan karena yang berubah hanya nama sedangkan aset-asetnya masih tetap," tegasnya.

Sesuai cetak biru pengembangan BUMN ke depan, pembentukan holding BUMN antara lain sektor Pupuk, Semen, Perkebunan, Pertambangan, Farmasi, Perbankan, dan BUMN Karya.

Namun secara teknis yang telah siap menjadi holding adalah BUMN Pupuk yang berubah nama menjadi PT Agro Kimia Nusantara, BUMN Semen dengan nama PT Semen Indonesia, dan BUMN Perkebunan yang menggabungkan 14 PTPN menjadi holding PT Perkebunan Indonesia.

Sedangkan tiga sektor seperti Farmasi, Karya, dan Tambang masih terus dikaji namun diarahkan untuk digabung melalui pola merger ataupun akuisisi.

"Pembentukan holding BUMN tersebut dipastikan tidak akan menganggu operasional perusahaan, akan tetapi bisa lebih mensinergikan bisnis masing-masing perusahaan, termasuk rencana privatisasi melalui cara penjualan saham kepada publik," ujarnya.
Read More
news-1

06 May 2025

80 Persen Subsidi Pupuk Bengkulu Sudah Terserap
Penyerapan pupuk bersubsidi di Provinsi Bengkulu hingga pertengahan Oktober 2008 sudah mencapai 80 persen dari total kuota untuk daerah itu.

Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Winardi Panggarbesi di Bengkulu Jumat mengatakan, kelangkaan pupuk yang terjadi di Kabupaten Muko Muko dan Bengkulu utara sudah diatasi dengan relokasi dan pengaturan waktu distribusi.

Dengan relokasi maka jatah pupuk untuk daerah tertentu yang sudah mencukupi dapat dialihkan ke daerah yang kekurangan, sementara pengaturan waktu distribusi memungkinkan waktu penyaluran diubah untuk menyiasati terjadinya kekurangan di satu daerah.

Relokasi juga dilakukan berdasarkan petunjuk dari Departemen Pertanian.

"Awalnya kita mengusulkan penambahan kuota, tapi Departemen Pertanian meminta untuk menggunakan jatah yang ada dengan mengubah sistem penyaluran menggunakan realokasi itu," katanya.

Kuota pupuk untuk Provinsi Bengkulu pada 2008 sebanyak 63.250 ton, terdiri dari urea 46 ribu ton, SP36 11.500 ton, ZA 4.600 ton dan NPK 1.150 ton.

Ketentuan awal, jatah pupuk itu didistribusikan per bulan yakni masing-masing untuk jenis urea 3.833,33 ton sebulan, SP36 sebanyak 953,33 ton, ZA 383,33 ton dan NPK 95,33 ton.

Dalam beberapa bulan terakhir terjadi kelangkaan pupuk di Provinsi Bengkulu sehingga banyak tanaman padi petani yang tidak diberi pupuk. Kelangkaan terparah terjadi di Kabupaten Muko Muko.

Bupati Muko Muko Ichwan Yunus secara terpisah juga mengeluhkan hilangnya pupuk di daerahnya sehingga tanaman padi di kabupaten itu tidak diberi pemupukan.
Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Jateng Jamin Ketersediaan Pupuk Aman Hingga Maret 2009
PT Pusri Jawa Tengah pastikan ketersediaan pupuk untuk masa tanam Oktober 2008 hingga Maret 2009 lancar. Pasokan pupuk para petani tetap diupayakan dengan mengoptimalkan perwakilan yang ada di tiap kabupaten.

Menurut Area Manajer Pemasaran Pupuk Daerah PT Pusri Jateng Eddy Hamim, Senin (27/10), PT Pusri hingga 24 Oktober 2008 telah menyalurkan sebanyak 514.215 ton pupuk. Sisa alokasi hingga Desember 2008 tercatat ada 173.037 ton pupuk.

"Realisasi penyaluran per 24 Oktober 2008 ini mencapai 102 persen dan lebih besar dibandingkan jumlah penyaluran yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur Jateng sebesar 504.946 ton pupuk," kata Eddy.

PT Pusri juga telah mempersiapkan 11 kapal pengangkut yang terdiri 7 kapal dari Palembang ke Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang dan 4 kapal ke UPP Cilacap. Tiap kapal dapat mengangkut pupuk sebanyak 7.000 ton. PT Pusri juga telah menyiapkan sebanyak 26 gudang baik yang merupakan milik sendiri maupun gudang yang disewa.
Read More
news-1

06 May 2025

Pupuk Nonsubsidi Aman
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membantah terjadi kelangkaan pupuk urea nonsubsidi bagi perusahaan perkebunan.

Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri mengatakan, untuk pupuk urea nonsubsidi, pihak perkebunan bisa memesan dan membeli langsung ke Pusri. Mengenai stok,Dadang menyatakan selalu tersedia, sehingga dia merasa heran jika ada perusahaan perkebunan yang mengeluhkan pupuk urea nonsubsidi sulit didapatkan.

?Segera laporkan perkebunan mana yang kesulitan itu,akan kami datangi untuk mengecek kebenarannya. Jika benar, segera kami atasi kesulitan mereka,?ujarnya. Dadang mengungkapkan, yang mengalami kesulitan saat ini justru para petani yang memiliki luas kebun lebih dari dua hektare.

Pasalnya, mereka enggan membeli pupuk dengan harga nonsubsidi karena untuk membeli pupuk bersubsidi, petani terhalang dengan aturan. Dalam peraturan Menteri Pertanian, pembelian pupuk bersubsidi harus melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) dan dibatasi bagi petani yang luas kebunnya maksimal dua hektare.

?Dengan adanya RDKK ini bisa meminimalisasi penggunaan pupuk subsidi oleh pihak yang tidak semestinya menggunakan. Jadi, kita ikuti saja aturan itu. Mohon maaf sebesar-besarnya bagi petani yang punya kebun di atas dua hektare harus membeli pupuk dengan harga nonsubsidi,? katanya.

Sementara itu,Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Sriwijaya (GPPS) Syamsir Syahbana mengungkapkan kenyataan yang bertentangan. Dia mengaku, dirinya dan beberapa pengurus GPPS telah mendatangi Pusri untuk mencari solusi atas kesulitan perusahaan perkebunan mendapatkan pupuk.

Namun,jawaban yang didapat dari Pusri adalah stok pupuk nonsubsidi telah habis. ?Satu bulan lalu kami baru dari Pusri dan mendapat jawaban bahwa stok kosong. Waktu itu kami hanya diminta untuk membuat permohonan pengadaan pupuk urea. Namun, hingga kini belum ada kelanjutan,?ucapnya. Untuk mengatasinya,kata dia, saat ini perkebunan menggunakan pupuk NPK yang harganya lebih mahal.
Read More
news-1

06 May 2025

Alokasi Urea, ZA, dan NPK Ditambah pada Tahun 2009
Tahun 2009, alokasi volume pupuk bersubsidi jenis urea, ZA, NPK, dan pupuk organik ditambah. Kebijakan ini untuk mendorong peningkatan produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan budidaya.

Data Departemen Pertanian menyebutkan, alokasi pupuk urea tahun 2009 meningkat 100.000 ton dibanding 2008, yaitu dari 4,3 juta ton menjadi 4,4 juta ton. Rinciannya, untuk subsektor tanaman pangan 2,795 juta ton, hortikultura 396.326 ton, perkebunan 948.745 ton, peternakan 12.699 ton, perikanan budidaya 147.231 ton, dan cadangan pupuk nasional 100.000 ton.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Departemen Pertanian Sutarto Alimoeso, Senin (13/10) di Jakarta, menyatakan, selain urea, alokasi pupuk ZA juga meningkat dari 700.000 ton menjadi 800.000 ton. NPK naik dari 400.000 ton menjadi 1,4 juta ton, dan cadangan NPK nasional 100.000 ton.

Adapun pupuk organik yang hanya untuk subsektor tanaman pangan naik dari 345.000 ton menjadi 450.000 ton. Sementara alokasi pupuk jenis SP-36 mulai tahun 2009 ditiadakan dan diganti Superphos, yakni sejenis pupuk SP-36 dengan kandungan SP lebih rendah.

Sistem tertutup.

Menurut Manajer Perencanaan Pengembangan dan Sinergi Pemasaran PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Subhan, selain penambahan volume pupuk bersubsidi, pada 2009 pemerintah juga mengubah kebijakan sistem distribusi pupuk bersubsidi da-ri sistem terbuka menjadi tertutup.

?Selama ini petani bisa membeli pupuk di mana saja dan dalam volume berapa pun, tetapi mulai 2009 ada pembatasan berdasarkan luas lahan yang diusahakan,? katanya.

Bagi produsen pupuk, perubahan sistem distribusi ini menguntungkan, ada pengurangan tanggung jawab. Jika sebelumnya produsen pupuk bertanggung jawab dalam distribusi hingga ke tingkat petani, kini hanya sampai ke lini IV, yaitu pengecer. Distribusi dari pengecer ke petani menjadi tanggung jawab Deptan. ?Kita tinggal menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai volume yang terdaftar dalam rencana definitif kebutuhan kelompok tani atau RDKK. Selebihnya, apakah petani mendapatkan pupuk atau tidak, tanggung jawab Deptan,? kata Subhan.

Guna mempermudah petani mendapatkan pupuk sesuai harga eceran tertinggi (HET), kemasan pun diubah. Jika sebelumnya pupuk sesuai HET harus dibeli petani dalam kemasan 50 kg di pengecer resmi secara tunai, kini, sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42 Tahun 2008, pupuk dengan harga sesuai HET bisa dibeli dalam kemasan 50 kg, 40 kg, dan 20 kg di pengecer resmi secara tunai.
Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Butuh Dana Jaminan
Pusri mendapat persetujuan lembaga keuangan untuk mendanai pembangunan pabrik di Iran. Namun,realisasi pinjaman terganjal belum terbitnya jaminan dari pemerintah.

Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri mengatakan, proyek pembangunan pabrik di Iran senilai USD700 juta dipastikan terus berjalan. Namun,Pusri mengalami kendala kekurangan dana. Setelah bernegosiasi dengan beberapa perbankan dan lembaga keuangan,akhirnya ada sebuah lembaga keuangan yang bersedia mengucurkan pinjaman senilai USD150 juta.

Sebagai syarat pencairan pinjaman itu, Pusri membutuhkan jaminan dari pemerintah. ?Pabrik di Iran tidak akan terganggu asal pemerintah mau menjamin pinjaman kami.Sudah kami sampaikan ke pemerintah dan itu yang masih kami tunggu,? ujarnya kepada SINDO kemarin. Selain masih menunggu terbitnya jaminan pinjaman dari pemerintah,Dadang menyatakan, kondisi dunia saat ini sedikit banyak berpengaruh pada realisasi proyek tersebut.

Pihaknya sangat hati-hati dengan kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) yang sedang mengalami guncangan.Hal itu dikaitkan pada Iran yang masuk dalam kategori negara yang sektor riilnya kuat. Sebab, AS biasanya akan mengambil keputusan irasional untuk menguasai negara-negara yang memiliki sektor riil kuat. Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang Amidi mengatakan, pembangunan pabrik pupuk di Iran merupakan langkah baik. Sebab, biaya produksi pabrik bisa ditekan seiring jauh lebih murahnya harga gas untuk produksi pupuk. Selain itu,pasokan gas di Iran lebih mudah didapatkan.

?Pada 2010, kebutuhan pupuk dalam negeri diperkirakan di atas 11 juta ton. Sementara, kapasitas produksi normal dari lima perusahaan pupuk dalam negeri saat ini hanya sekitar 7,872 juta ton. Selain itu, di tengah kebutuhan yang meningkat ini, sejumlah pabrik pupuk justru mengalami masalah pasokan gas sehingga tidak bisa berproduksi maksimal,? tandasnya
Read More
news-1

06 May 2025

Pusri Bantah Putus Kontrak dengan Medco Energi
Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Dadang Heru Kodri membantah isu pemutusan kontrak suplai gas Medco Energi ke PT Pusri. Ini diungkapkannya kepada wartawan, usai halalbihalal yang dilaksanakan di gedung Serbaguna PT Pusri kemarin (15/10). ?Alhamdulillah, enggak ada pemutusan,? ujar Dadang.

Ia menjelaskan, selama kurun waktu 10 tahun pihaknya telah memperbarui kontrak dengan Medco, khususnya untuk menyuplai gas alam ke PT Pusri. ?Enggak ada, kita bayar kok. Mereka juga mau dan kontraknya dari 2008 sampai 2018 sudah diperbaharui pada 2007 lalu, ? tegas dia.

Dikatakannya, gas yang dibeli dari Medco sebanyak 45 milion million standart cubik pit per day (MMSCPD). Harganya sebesar 3,4 dolar, dengan kontrak baru selama 10 tahun ke depan. Sementara, dengan Pertamina kontraknya juga sudah diperbaharui selama lima tahun dari 2008 ? 2013. Besar gas yang disuplai Pertamina sebesar 180 MMSCPD, sedangkan harganya naik 3,3 dolar sudah sampai di Pusri. Eksaliasinya naik sebesar 2,5% setiap tahun.

Ia juga menjelaskan, rek=strukturisasi PT Pusri dari Holding. Hal ini, katanya, akan sangat menguntungkan bagi PT Pusri. Karena, setelah Pusri lepas Holding justru akan lebih meringankan beban yang selama ini membawahi seluruh anak ? anak perusahaan di Indonesia. ?Holding-nya boleh saja namanya PT AKI, namun Pusri tak dihilangkan. Apa pun nama yang mau dibentuk, Pusri tetap seperti itu. Apa pun caranya mau holding baru atau perusahaan baru, Pusri tetap ada,? ujarnya.

?Pergantian namanya itu enggak bisa dan itu juga diiyakan oleh pemegang saham. Pusri tetap dengan namanya.? Tambah Dadang.

Lebih jauh ia menjelaskan, lepas holding Pusri akan lebih cepat mewujudkan program pemerintah. Karena, menurut Dadang, nantinya manajemennya akan terpisah dari holding. ?Sehingga, konsentrasinya akan dilakukan disini dan langsung dikelola juga oleh manajemennya dari sini,? ungkapnya.

Mengenai rencana akan pengembangan PT Pusri di Iran ? dengan lepas holding ? tak akan terganggu, asalkan pemerintah memberi pinjaman ke Pusri. ?Nah, ini yang kita tunggu, karena besar biaya untuk membangun anak perusahaan Pusri di Iran tersebut butuh U$ 150 juta,? kata Dadang seraya mengatakan, rencana pembangunannya belum dapat ditentukan, karena masih perlu mencermati situasi.
Read More
news-1

06 May 2025

Distributor Pupuk Nakal Harus Ditindak Tegas PT Pusri
Distributor nakal yang berupaya menimbun atau menjual pupuk bersubsidi kepada pedagang liar untuk dipasok ke daerah di luar Sumatera Barat (Sumbar) harus ditindak tegas PT Pusri Cabang Padang sebagai produsen pupuk.

"Pusri harus memberi sanksi tegas terhadap distributor tersebut, karena mereka adalah kaki Pusri dalam penyaluran pupuk. Begitu juga distributor, mesti menindak pedagang yang berupaya cari untung besar," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat Djoni di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu ketika diminta tanggapannya terkait dengan diamankannya 43 ton berbagai jenis pupuk bersubsidi bersama pelakunya, Mas (48) oleh yang berwajib di Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (9/10) lalu.

Menurut dia, apabila pihak Pusri tidak mengambil tindakan tegas terhadap distributor yang terlibat dalam penjualan pupuk kepada pedagang liar, itu berarti ada indikasi yang tidak beres.

Begitu pula distributor harus menindak pedagang yang berupaya menjual pupuk bersubsidi ke daerah di luar Sumbar.

"Tindakan tersebut tidak bisa dibiarkan karena melawan hukum, dan telah berdampak pada petani yang selalu kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," katanya.

Selain itu, kata dia, guna menghentikan aksi penimbunan atau penjualan pupuk bersubsidi yang tidak sesuai dengan ketentuan, komisi pengawasan pupuk tingkat kabupaten dan kota harus berperan aktif.

"Setiap daerah sudah ada komisi pengawasan pupuk, maka harus diintensifkan fungsinya dalam memantau sistem penyaluran pupuk hingga ke petani," katanya.

Secara terpisah, Kapolres Tanah Datar AKBP S Erlangga di Batusangkar, Sabtu (11/10) mengatakan tindakan pelaku tersebut sudah melanggar pidana ekonomi, karena menjual pupuk dalam pengawasan ke provinsi lain.

Jenis pupuk besubsidi yang diamankan terdiri Urea tiga ton, NPK Ponska 17,5 ton, Super Pos 9,5 ton, dan pupuk ZA 13 ton.

Dari pengakuan tersangka ketika diperiksa petugas, pupuk bersubsidi itu dibeli dari Distributor CV Bungo Padi untuk dijual ke Provinsi Riau.

Tersangka mengaku sejak Mei 2008 sampai saat ditangkap telah menjual pupuk jatah untuk petani Tanah Datar sebanyak 66,5 ton (1.346 karung).

Pupuk bersubsidi yang dijual tersangka ke provinsi tetangga itu adalah Urea Rp150 ribu per karung, Ponska Rp200 ribu per karung, Super Pos 120 ribu per karung, pupuk dan ZA dengan harga Rp120 ribu per karung.
Read More
news-1

06 May 2025

PT Pusri Jamin Holding Tak Merugikan
Fraksi-fraksi yang ada di Komisi II DPRD Sumsel tidak menolak Holding PT Pusri, jika dilakukan Spin Off apabila hal itu demi kebaikan PT Pusri sendiri kedepan, hal ini disampaikan anggota dewan setelah menerima laporan dan penjelasan yang disampaikan Direktur PT Pusri (Pupuk Sriwidjaja) Dadang Heru Kodri, kemarin (9/10) di ruang rapat Musyawarah gedung DPRD Sumsel.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota dewan kembali mempertanyakan apa tidak ada jalan lain selain dilakukan Holding agar PT Pusri lebih baik, dan jika memang terjadi Holding apa konsekuensi dari pemerintah jika hasil yang diharapkan ternyata kebalik.

Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, karena PT Pusri milik bersama dan terdapat nilai historisnya bagi warga sumsel, jadi tidak dengan mudah untuk merubahnya dan kenapa tidak di evaluasi terlebih dahulu PP 28 Tahun 1997 tentang penambahan penyertaan modal negara republik Indonesia ke dalam modal saham perusahaan persero PT Pusri,?beber Arudji Kartawinata yang merupakan pensiunan PT Pusri.

Sementara itu, Dadang menjawab pertanyaan yang diajukan anggota dewan dengan mengatakan, dirinya selaku Direktur PT Pusri siap untuk menerima konsekuensi yang terjadi akan datang dari para pemegang saham (Pemerintah).

Saya akan menerima apapun yang terjadi nanti, saya juga tidak berharap untuk ditempatkan pada posisi apapun nanti jika jadi Holding, klo bisa di palembang, dan sebelumnya nanti teken kontrak terlebih dahulu, dimana saya tidak bisa menuntut pemerintah jika di berhentikan, ?katanya. Lebih lanjut, ia kembali menjelaskan kembali bahwa, nilai sejarah PT Pusri tidak akan hilang, tidak ada pengurangan karyawan, pengkerdilan tugas dan hilangnya dana pensiun.

?Jika PT Pusri jadi dilakukan Holding, saya menjamin tidak akan ada dampak terhadap karyawan dan historis akan nilai sejarah PT Pusri sendiri, karena dengan Holding PT Pusri dapat berpikir untuk dirinya sendiri dan dapat secara cepat mengambil keputusan yang tidak perlu dengan waktu yang lama,? ucapnya.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, dengan dilakukan Holding, PT Pusri dapat berdiri bebas dimana dapat bekerjasama dengan perusahan lain dan semakin mendekati kedaerah bukan kepusat, sehingga PT Pusri nanti dapat semakin kuat di wilayah Sumatera.

?Mengenai Aset-aset PT Pusri jika holding, akan masih dipertahankan, jika pun ada pengalihan asset, itu sudah di hitung untung ruginya oleh PT Pusri yang dimana akan ada penggantiannya, jika bebannya berat bagi Pusri ya kita lepas?ujarnya.

Pada kesempatan itu juga , Dewan mempertanyakan Aset pemerintahan provinsi sumsel yang ada di PT Pusri kepada Direktur PT Pusri, yang berkisar 40 persen dan pemerintah pusat sisanya.
Read More
Layanan Pelanggan Report Governance Public Info FAQ