Kabar Pusri

Pusri Kejar Laba Rp 3 Triliun

10 November 2010

PALEMBANG, RP-Mendekati akhir tahun, PT Pusri mengaku optimis bakal menembus angka gross profit hingga Rp 3 triliun atau naik dari posisi Rp 2,5 triliun dari tahun 2009. Selain meningkatkan produksi, kuota jatah ekspor juga akan dinaikkan 2,2 juta ton.

Pernyataan itu disampaikan langsung Dirut PT Pusri Arifin Tasrif, disela-sela pelepasan bantuan bencana ke Mentawai, Wasior dan Jogja, kemarin (8/11). Kuota 2,2 juta ton tersebut bukanhanya untuk ekspor, tapi juga untuk perkebunan. “Jadi setelah kebutuhan perkebunan tuntas Pusri Ekspor,” katanya.

Tahun ini, Pusri mengekspor 700ribu ton, rata-rata dikirim ke negara Asia, Filipina, dan Vietnam. Jika produksi tahun depan ditingkatkan, pihaknya berharap juga masih ada kesempatan bisa ekspor sehingga bisa menambah profit perusahaan.

Kebutuhan pupuk tahun 2011 diprediksi tembus 5,1 juta juta ton urea, ZA 800ribu ton, SP 36 300 ribu ton, NPK 3 juta ton dan organik 900 ribu ton. Semua produksi ini patokan dari pabrik, soal kuota dari pemerintah akan disesuaikan dengan Permentan yang ada.

Gejolak harga pun, kata Arifin, dijamin aman, tidak ada kenaikan antara Oktober 2010-Maret 2011. “Saya jamin antara bulan-bulan itu tidak naik. Terlepas, bahan baku terus naik dan komponen operasional lain naik, itu butuh pembahasan khusus oleh pusat,” imbuhnya.

Ia juga mengingatkan, pelaksanaan pendistribusian pupuk saat ini berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani sehingga petani diharuskan membeli pupuk dari pengecer sesuai dengan kebutuhannya diharapkan bisa berjalan lancar, apalagi pola one stop shopping sudah ada, sehingga tidak ada kendala bagi masyarakat tidak mendapatkan pupuk.

Kirim Bantuan Korban Bencana
Dalam kesempatan kemarin juga dilepas sebanyak 6 truk kontainer senilai Rp 622.400.000 merupakan kepedulian PT Pusri Holding (Pusri, Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Kujang, dan Rekayasa Industri) pada korban Mentawai dilepas langsung Dirut PT Pusri Arifin Tasrif didampingi jajaran staf karyawan PT Pusri.

Dalam sambutannya, GM Umum Bambang Subiyanto merincikan, bantuan dikirim berupa pangan cepat saji, mi instan, biskuit, susu UHT kemasan, air mineral dan beras. Juga sandang meliputi pakaian dewasa, anak-anak, pakaian dalam,selimut, sarung, pembalut dan sabun cuci/mandi.

Ada juga bantuan papan, tenda peleton 5,5x14 meter sebanyak 40 buah, terpal alas tidur 5,5 x 14 sebanyak 40 buah. Bantuan ini langsung dikirim oleh 6 truk dikawal sekuriti PT Pusri ke posko yang telah ditunjuk Kementrian BUMN PT PNM Cabang Padang.

Menurut Bambang, dalam waktu yang sama juga, bantuan senilai Rp 1.177.600.000 dengan 9 buah truk juga telah dipersiapkan Pusri Holding dikirim ke korban bencana alam di Yogyakarta melalui Posko PT Telkom di Pakem Sleman Yogyakarta.

Kritisi Dewan
Arudji Kartawinata, anggota Komisi II DPRD Sumsel kemarin (8/11) di sela-sela Rapat Paripurna DPRD Sumsel tentang Tanggapan Gubernur Sumsel terhadap Pemandangan Umum fraksi-fraksi mengatakan, kemungkinan PT Pupuk Sriwidjaja selaku pimpinan perusahaan Pupuk Indonesia akan berubah status akibatnya akan di spin off (pemisahan).

“Dari pemberitaan media massa beberapa hari ini bahwa apa yang dikhawatirkan dua tahun yang lalu menyangkut PT Pusri yang akan diambil alih perusahaan PT AKI, dari informasi media PT Pusri akan berganti nama menjadi PT Pupuk Indonesia dan seluruh direksi dari PT Pusri akan menjadi direksi PT Pupuk Indonesia Holding yang mengakibatkan PT Pusri akan di spin-off,” terangnya.
Selain itu, jika hal ini sudah dilakukan sosialisasi di tubuh internal PT Pusri aka secara singkat restrukturisasi itu akan segera dilakukan Meneg BUMN.

“Padahal pada tahun 2007 lalu, sudah dengan jelas Sumsel menolak rencana tersebut karena persoalan hukum, persoalan karyawan, persoalan pensiun dan persoalan aset PT Pusri yang ada diseluruh Indonesia akan tidak terkontrol,” tegasnya Arudji.

Dikatakannya lagi, hal ini barangkali perlu disikapi oleh seluruh komponen masyarakat di Sumsel terutama dewan yang merupakan representasi dari masyarakat sumsel. Agar jelas, Arudji mengharapkan kepada pimpinan dewan untuk mengundang PT Pusri memberikan paparan kepada dewan ini.

Menanggapi hal ini, Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin usai rapat paripurna DPRD Sumsel mengatakan pihaknya akan melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap informasi yang ada tersebut.

“Rasanya yang di holding itu pusat, sedangkan PT Pusrinya masih. Tetapi, akan saya dalami lagi informasi tersebut, katanya.

Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo mengatakan bahwa informasi tersebut merupakan pemberitaab yang sedikit salah. Wasista menjelaskan status PT Pusri tersebut ada akta yang jelas sehingga tidak gampang untuk dilakukan perubahan.

“PT Pupuk Indonesia merupakan bentuk dari holding yang baru. Direktur utama dari PT Pupuk Sriwidjaja nantinya yakni tetap direktur utama dari PT Pusri selanjutya akan ditunjuk lagi direktur utama PT Pupuk Sriwidjaja.

Wasista menambahkannya juga yang akan mengatakan perubahan itu juga mungkin ditujukan kepada unit pemasaran dan pengembangan usaha sehingga kedepannya tidak ada persaingan antara perusahaan pupuk yang ada di Indonesia. (ayu/ici).


Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ