Kabar Pusri

Permintaan Pupuk di Sumsel Diperkirakan Meningkat

12 November 2007

Palembang, Kompas - Permintaan pupuk urea di Sumatera Selatan diperkirakan meningkat pada Desember 2007, sehingga alokasi pupuk untuk provinsi itu dikhawatirkan tidak cukup. Peningkatan itu bersamaan dengan tibanya musim tanam rendeng, bersamaan masa pemupukan kedua tanaman padi.

Menurut Kepala Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) PT Pusri Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung Sulfa Ganie, Jumat (9/11), akibat peningkatan permintaan, kebutuhan pupuk di Sumsel tahun ini menjadi sekitar 160.000 ton. Padahal sesuai dengan keputusan Menteri Pertanian, alokasi pupuk untuk Sumsel tahun 2007 hanya 135.000 ton.

Wakil Kepala Dinas Pertanian Sumsel Leonardo Hutabarat mengatakan, Gubernur Sumsel telah mengirim surat kepada Menteri Pertanian agar alokasi pupuk urea untuk provinsi tersebut ditambah menjadi 160.000 ton.

Leonardo menyebutkan, PT Pusri menyatakan sanggup menambah pupuk menjadi 160.000 ton.

Sementara itu Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulsel bekerja sama dengan Balai Benih Padi memperketat peredaran benih padi palsu. "Semua benih yang masuk akan diambil sampelnya untuk diteliti. Benih disalurkan jika memang layak," kata Luthfi Halide, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulsel di Makassar, Jumat.

Kemungkinan adanya benih palsu, menurut Lutfi, sangat kecil karena benih di Sulsel disalurkan oleh dua perusahaan badan usaha milik negara, yaitu PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulsel, realisasi penyaluran benih padi pada tahun 2007 sebanyak 5.507.227 ton atau 69,66 persen dari rencana 7.905.942 ton. Sementara kebutuhan pupuk untuk musim tanam 2008 sebanyak 358.942 ton. (wad/DOE/NAR/REN)
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ