Kabar Pusri

Pemerintah Tambah 300 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi

02 December 2008

Guna menanggulangi kekurangan pupuk bersubsidi, pemerintah akhirnya memutuskan penambahan sebanyak 300 ribu ton pupuk bersubsidi.

"Kelangkaan pupuk, masalahnya kebutuhan meningkat tapi produksi pupuk tak bertambah. Langkah pertama, pemerintah tambah jumlah pupuk bersubsidi," kata Menteri Pertanian Anton Apriantono seusai rapat khusus soal kelangkaan pupuk di kantor Wapres Jakarta, Jumat.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla. Menurut Anton, hingga akhir 2008 pemerintah akan melakukan penambahan 300 ribu ton.

Sebelumnya pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah sebesar 4,3 juta ton dan ditambah 200 ribu ton, total 4,5 juta ton. Dengan penambahan lagi 300 ribu ton kali ini maka pupuk bersubsidi menjadi 4,8 juta ton.

"Tambahan 300 ribu ton ini akan dibagi dua yakni 200 ribu ton akan dibagi ke tiap-tiap kabupaten. Dan 100 ribu ton digunakan untuk operasi pasar bagi daerah-daerah yang membutuhkan," kata Anton.

Menurut Anton, operasi pasar akan dilakukan langsung dari produsen ke petani langsung. Dengan adanya penambahan 300 ribu ton tersebut, tambah Anton seharusnya sudah tidak ada lagi kekurangan pupuk. Karena dalam perhitungan kekurangan pupuk saat ini sebesar itu.

Anton mengakui berdasarkan laporan Kapolri memang ada beberapa kasus penyimpangan penggunaan pupuk bersubsidi seperti dialihkan ke perkebunan maupun di ekspor.

Menteri Pertanian Anton juga mengungkapkan nomer-nomer hotline untuk pengaduan masyarakat jika terjadi kelangkaan pupuk. Nomer hotline untuk pengaduan bagi wilayah edar dari PT Pusri adalah 0800 1333 888, wilayah edar PT Petro Kimia Gresik 0800 1636 363, dan sms 0811 3444 774. Untuk wilayah edar PT Pupuk Kujang 0800 1003 001, sms 0878 8888 3307, wilayah edar PT Pupuk Kaltim 0811 4628 45 dan wilayah edar Pupuk Iskandar Muda 0645 567 00.

"Jadi siapapun, para petani yang mengalami kekurangan pupuk bisa hubungi nomer-nomer diatas dan produsen siap lakukan operasi pasar jika diperlukan," kata Anton.

Anton menjelaskan bahwa dengan adanya tambahan 300 ribu tersebut akan dipenuhi dari PT Pupuk Kaltim sebanyak 80 ribu ton. Dari PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) sebanyak 40 ribu ton, dan PT Petrokimia Gresik 5000 ton.

"Untuk kebutuhan gasnya di jamin BP Migas menjamin. Semua pupuk non subsidi di tarik. Dari PT Pupuk Iskandar Muda 40 ribu ton yang mau ekspor ditarik," kata Anton.

Untuk tahun 2009 Anton menjelaskan bahwa seluruh pabrik pupuk akan dipacu produksinya hingga maksimal bisa mencapai 7 juta ton. Rencananya untuk urea bersubsidi pada tahun 2009 disediakan 5,5 juta ton. Sedangkan pupuk NPK rencananya 1,3 juta ton dinaikkan menjadi 1,5 juta ton.
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ