Kabar Pusri

Pemerintah Diduga Segera Setujui Ekspor Urea

23 July 2010

JAKARTA (Bisnis.com): Pemerintah diperkirakan segera menyetujui izin ekspor urea yang diajukan BUMN pupuk pada 2010. Saat ini dua kementerian sudah merespons positif usulan ekspor produsen pupuk.

Kedua kementerian itu adalah Kementerian Perekonomian dan Kementerian Perindustrian, sedangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga diperkirakan segera memberikan lampu hijau.

“Dua kementerian sudah setuju. Namun, proses perhitungannya sejauh ini masih dimatangkan karena menunggu hasil simulasi Kementerian Pertanian yang kemungkinan baru selesai pada akhir Juli. Keran ekspor 2010 kemungkinan dibuka pada bulan berikutnya. Mungkin sekitar 700.000 ton,” kata sumber Bisnis.com di pemerintahan, hari ini.

Di tengah tingginya penumpukan stok urea di gudang produsen urea, ujarnya, Kementan kemungkinan juga akan memberikan sinyal kuat agar keran ekspor urea secepatnya dibuka mulai semester II/2010.

Sumber itu mendapat informasi bahwa PT Pupuk Sriwidjaja telah mengirimkan surat kepada Kementan terkait dengan permohonan ekspor tersebut. Berdasarkan surat Pusri tertanggal 18 Juni 2010 itu, potensi ekspor pada tahun ini mencapai 911.750 ton. Volume tersebut dihitung berdasarkan neraca urea nasional 2010, yakni stok awal 2010 sebesar 808.458 ton dan proyeksi produksi 2010 sebesar 6,685 juta ton. Dengan demikian, urea yang tersedia mencapai 7,49 juta ton.

Adapun penyaluran dalam negeri diperkirakan mencapai 6,02 juta ton sehingga stok akhir yang berada di pabrik dan gudang lini III sebesar 565.000 ton. Dengan demikian, potensi ekspor pada tahun ini mencapai 911.750 ton.

Dalam surat itu, Dirut Pusri Dadang Heru Kodri memohon dukungan untuk melaksanakan ekspor sekitar 80% atu 729.000 ton dari potensi ekspor mulai Juli hingga Desember tahun ini. “Namun, pemerintah akan tetap memerhatikan kewajiban pemenuhan kebutuhan urea dalam negeri sehingga jumlah ekspor itu dapat dikurangi, atau bahkan kalau perlu dibatalkan. Kami juga akan melaporkan posisi stok urea setiap bulan,” jelas Dadang. (er)
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ