Kabar Pusri

Manajemen Baru, Pusri Lanjutkan Proyek dengan Iran

26 August 2010

JAKARTA, RP - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memastikan akan melanjutkan kembali proyek pabrik pupuk patungan National Petrochemical Company of Iran (NPCI). Manajemen baru Pusri bersemangat menggarap proyek ini setelah sebelumnya sempat mundur.

" Setelah Direksi yang baru diangkat, dia datang kepada saya minta diberikan kesempatan untuk terjun lagi. Saya katakan anda harus memastikan jangan partner di dalam negeri terayun-ayun." kata Mentri Perindustrian MS Hidayat di sela-sela acara Indonesia Fashion World 2010 di JCC, kemarin (25/8).

Dengan demikian. Pusri memastikan melanjutkan proyek itu meski pemerintah menyiapkan kemungkinan perluasan kerjasama dengan menggandeng BUMN lain diluar Pusri dan pihak swasta. "Andai Pusri tak jadi masuk, saya dan Pak Gita (Kepala BKPM menyiapkan BUMN lain dan swasta)."

Sementara Mentri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan kerjasama Pusri dengan Iran terus ditindaklanjuti oleh kepala BKPM Gita Wirjawan dengan Pusri. " Ada diajak Joint yang lebih luas. Sehingga kalau ada kendala dari Pusri. misalnya nggak bole pinjam kredit dan investasi di luar Pusri sedang melirik untuk bisa bikin Donggi Senoro sehingga Double Project," papar Mustafa.

Mustafa menambahkan, kerjasama pembangunan pabrik pupuk dengan Iran dipastikan terus berjalan, meski akan ada perubahan-perubahan dari sisi shareholder. "Diharapkan masih terus jalan dengan diusakan oleh shareholder yang baru," katanya.

Menurut Mustafa, Pertamina yang selama ini juga disebut-sebut akan masuk ke proyek ini dipastikan tak jadi masuk. Selain proyek ini beredar di luar core bussines Pertamina, BUMN Migas ini juga sedang menyiapkan mega proyek kilang dengan kuwait di Balogan Indramayu.

Sebelumnya, pembangunan pabrik pupul di Iran akan mulai dilakukan dengan peletakan batu pertama (ground breaking) pada awal 2010 ini. Namun, hingga saat ini belum terealisasi karena beberapa hal termasuk resiko modal investasi yang harus di tanggung Pusri di Iran.

Padahal, proyek senilai US$ 450 juta itu diantaranya akan melibatkan dana perbankan di iran dan lembaga keuangan lain. Pabrik urea dan amoniak yang akan dibangun di atas lahan 4 hektar di kawasan Parseez, Bandara Assaluyeh, Iran selatan ini akan memproduksi 2.500 ton pupuk per hari. (hen/dtf)
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ