Kabar Pusri

Realokasi Pupuk Tunggu Data

15 May 2008

Realokasi pupuk urea bersubsidi di Sumatera Utara (Sumut) yang akan dilakukan Juni masih menunggu hasil pendataan ulang kebutuhan di daerah.

?Sekarang kami masih menunggu data realisasi tanam bulan April. Kalau ternyata serapan pupuknya masih rendah, tentu akan dialihkan ke daerah lain yang serapannya lebih tinggi,? papar Kepala Subdinas Agrobisnis dan Agroindustri Dinas Pertanian (Distan) Sumut Ratna Gultomkepada SINDO kemarin.

Selain itu, pemerintah kabupaten/ kota sudah diminta untuk merinci kembali program yang akan dilakukannya untuk program ketahanan pangan. Data ini dibutuhkan untuk mempermudah penentuan alokasi kebutuhan pupuk pada masing-masing daerah.

?Pupuk akan diberikan berdasarkan program- program yang dikembangkan di daerah tersebut.Misalnya, daerah yang akan mengembangkan lahan jagung tentu akan membutuhkan pupuk lebih banyak. Begitu juga dengan daerah lain,? bebernya. Ratna meminta agar proses pendataan yang telah berjalan sejak seminggu lalu bisa segera diselesaikan pemerintah kabupaten/kota dalam waktu dekat.

Jika pendataan telah selesai, pihaknya bisa segera mengajukan permohonan kebutuhan pupuk di Sumut kepada Menteri Pertanian (Mentan). Berdasarkan data Distan Sumut terakhir hingga masa tanam April,tiga daerah yang penyerapan pupuknya masih rendah, yaitu Tapanuli Tengah, Nias,dan Pakpak Bharat.

Kepala Badan Informasi dan Komunikasi Sumut Eddy Syofian mengharapkan pemerintah kabupaten/kota dapat menjalin komunikasi dengan seluruh instansi terkait hingga ke petani untuk mendapatkan data yang lebih rinci soal kebutuhan pupuk. ?Jadi harus ada kontak dengan himpunan tani di sana,? tandasnya.

Sementara itu,Area Manajer PT Pusri Sumut Renaldi Setiabudi menyebutkan, hingga April beberapa daerah yang telah mendapat jatah pupuk melebihi dari kuota yang ditetapkan. Daerah itu adalah Kabupaten Deliserdang telah disalurkan sebanyak 107% atau 4.657 ton dari kuota sebanyak 4.372 ton,Kabupaten Dairi telah disalurkan 116% atau 3.133 ton dari kuota 2.708 ton, dan Binjai telah disalurkan 101% atau 194 ton dari kuota 193 ton.

Kemudian, di Pematangsiantar telah disalurkan 133% atau 388 ton dari kuota 292 ton dan Kabupaten Tobasamosir telah disalurkan 140% atau 1482 ton dari kuota 1.055 ton.

Selanjutnya, di Kabupaten Samosir telah disalurkan 149% atau 699 ton dari kuota 468 ton, Kabupaten Sibolga telah disalurkan 167% atau 20 ton dari kuota 12 ton, dan Kabupaten Batubara telah disalurkan sebesar 168% atau 1.920 ton dari kuota 1.141 ton. ?Kalau tidak kami lebihkan, pasti kekurangannya semakin besar dan bisa menimbulkan gejolak harga yang semakin tinggi,?papar Renaldi.
Report Governance Public Info FAQ