Kabar Pusri

PT Pusri Siapkan Stok 240.680 Ton Urea

16 September 2013

Palembang (Antara) - PT Pupuk Sriwidjaja Palembang hingga pertengahan September 2013 menyiapkan stok pupuk urea untuk menghadapi musim tanam kedua Oktober-Maret di sembilan provinsi wilayah kerjanya sebanyak 240.680 ton.

"Stok pupuk urea untuk musim tanam kedua aman, sekarang ini terdapat stok di lini satu atau tingkat pabrik sebanyak 67.789 ton urea curah dan dalam kemasan kantong, serta di lini tiga atau di tingkat kabupaten/kota mencapai 172.891 ton urea dalam kemasan kantong khusus pupuk bersubsidi," kata Manajer Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Senin.

Melihat kondisi stok sekarang ini, pihaknya menjamin kebutuhan pupuk petani di seluruh provinsi wilayah kerja PT Pusri meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, bisa dipenuhi sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani setempat.

Menurut dia, pihaknya berupaya terus menyediakan pupuk dalam jumlah cukup sehingga bisa mendukung program peningkatan produksi pangan nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau mengurangi ketergantungan dari luar negeri.

Dengan stok yang tersedia cukup banyak di tingkat pabrik dan di kabupaten/kota sentra produksi pertanian, serta didukung kondisi kegiatan produksi pabrik yang cukup baik, petani tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan pupuk pada setiap musim tanam.

Kegiatan produksi keempat pabrik PT Pusri di Palembang sekarang ini berjalan cukup baik meskipun sedang dilakukan pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik Pusri II-B di lokasi berdampingan dengan pabrik yang ada saat ini.

Kegiatan proyek revitalisasi satu pabrik urea tertua di dunia yakni pabrik pusri II yang dibangun pada 1974 itu tidak mengganggu kegiatan produksi pabrik yang ada karena dibangun di lokasi baru di samping pabrik tersebut.

Dengan tidak terganggunya kegiatan produksi, stok pupuk di gudang tingkat kabupaten dan sentra produksi pertanian di sembilan provinsi wilayah kerja PT Pusri itu secara bertahap akan terus ditambah sesuai dengan RDKK petani setempat.

Sementara untuk melakukan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak berhak atau dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga memberatkan petani, diharapkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat,
Report Governance Public Info FAQ